Semburan air dan gas di Sukosewu, Bojonegoro (Facebook Bojonegoro 24 Jam)

Kedungademmu.id
Bojonegoro kembali diguncang fenomena alam yang cukup mengejutkan di tahun 2025. Di Kanor, muncul semburan air "brukutuk" yang terus-menerus menyembur dari dalam tanah, sementara di Sukosewu, kejadian yang lebih berbahaya terjadi ketika semburan air disertai gas metana yang akhirnya terbakar dan melukai seorang warga.

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran, terutama karena kejadian serupa juga pernah terjadi di wilayah ini sebelumnya, seperti di Kedungadem pada tahun 2022.

Secara ilmiah, semburan air seperti di Kanor bisa disebabkan oleh tekanan air bawah tanah yang tinggi. Jika terdapat retakan atau jalur air dalam tanah yang terganggu, air dapat terdorong keluar dengan tekanan tinggi.

Sementara itu, fenomena di Sukosewu yang melibatkan gas metana menunjukkan adanya kantong gas yang terjebak di dalam tanah dan akhirnya keluar akibat perubahan tekanan atau aktivitas pengeboran di sekitarnya.

Fenomena ini harus menjadi perhatian serius. Jika tidak ditangani dengan baik, semburan air di Kanor bisa berkembang menjadi semburan lumpur atau menyebabkan perubahan struktur tanah yang membahayakan bangunan di sekitarnya.

Sementara itu, gas metana di Sukosewu yang mudah terbakar bisa menjadi ancaman lebih besar jika terus dibiarkan tanpa pengawasan.

Dalam Islam, manusia diperintahkan untuk menjaga keseimbangan alam dan tidak merusaknya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf: 56.

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya..."

Ayat ini menjadi peringatan bahwa eksploitasi alam yang tidak terkendali bisa membawa dampak negatif bagi manusia sendiri. Oleh karena itu, setiap kejadian seperti ini harus menjadi pelajaran agar pengelolaan lingkungan dilakukan dengan lebih bijaksana.

Pemerintah dan para ahli geologi perlu segera melakukan penelitian mendalam untuk mengetahui penyebab pasti dari fenomena ini. Jika semburan ini terkait dengan aktivitas pengeboran sumur bor, maka regulasi dan pengawasan terhadap pengeboran di wilayah Bojonegoro harus diperketat.

Masyarakat juga perlu diberikan edukasi tentang tanda-tanda awal munculnya semburan air dan gas agar bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa alam memiliki keseimbangan yang harus dijaga. Jika dikelola dengan baik, sumber daya alam bisa menjadi berkah bagi masyarakat. Namun, jika diabaikan atau dieksploitasi tanpa aturan yang jelas, bukan tidak mungkin fenomena serupa akan semakin sering terjadi dan membawa dampak yang lebih besar.