Ilustrasi (www.unsplash.com)

Kedungademmu.id
Meraih cinta Allah adalah cita-cita tertinggi bagi setiap hamba yang beriman. Rasulullah saw. telah mengabarkan tiga perkara yang dapat membuat seorang hamba dicintai oleh Allah Swt.

Rasullullah saw. Bersabda:

عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ رضي الله عنه قاَلَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم يَقُوْلُ: “إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الخَفِيَّ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.

“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, yang merasa cukup, dan yang rajin beribadah secara diam-diam.” (HR. Muslim).

Allah Mencintai Hamba-Nya

Hadis ini menegaskan bahwa Allah memiliki sifat mencintai. Kecintaan Allah adalah anugerah terbesar yang hanya diberikan kepada hamba pilihan-Nya.

Sebagaimana perkataan Ibnu Qayyim rahimahullah:

ليس الشأن أن تُحب ولكن الشأن أن تُحَب

"Perkaranya bukan bagaimana engkau mengaku mencintai Allah, tetapi apakah kau dicintai Allah." (Rawdhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin: 266)

Tiga Perkara yang Mengundang Cinta Allah

Rasulullah saw. menyebutkan tiga sifat yang membuat seorang hamba dicintai Allah:

Pertama, At-taqi (orang yang bertakwa).

Orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran. Takwa adalah kunci utama meraih cinta-Nya.

Kedua, al-ghani (orang yang merasa cukup).

Kekayaan sejati bukan diukur dari harta yang melimpah, melainkan dari hati yang qana'ah (merasa cukup) dengan pemberian Allah. Sikap ini melahirkan ketenangan jiwa dan menjauhkan diri dari tamak.

Ketiga, al-khafi (orang yang beribadah secara diam-diam)

Ibadah yang dilakukan tanpa ingin dikenal atau dipuji manusia mencerminkan keikhlasan. Orang yang khafi cenderung menjauh dari hiruk-pikuk dunia dan fokus pada amalan yang bermanfaat bagi dirinya dan umat.

Kunci Meraih Ketenangan Hidup

Sikap takwa, qana'ah, dan keikhlasan akan mengantarkan seseorang pada hidup yang tenang, jauh dari rasa cemas dan gelisah.

Al-Qur'an menegaskan keutamaan orang bertakwa.

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ ۝ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ ۝ لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ ۚ

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia dan (di akhirat).” (QS. Yunus: 62-64).

Semoga Allah Swt. menjadikan kita termasuk hamba yang bertakwa, merasa cukup, dan ikhlas dalam beribadah, sehingga kita mendapatkan cinta-Nya.