![]() |
Ilustrasi (www.freepik.com) |
Kedungademmu.id—Menulis bukan sekadar keterampilan, tetapi juga bagian dari ajaran Islam yang ditegaskan dalam Al-Qur’an.
Tulisan memiliki peran penting dalam menjaga ilmu, menyebarkan kebenaran, dan membangun peradaban. Bahkan, Allah SWT secara langsung menyebutkan pentingnya pena dan tulisan dalam firman-Nya:
نٓ ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
"Nūn. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan." (QS. Al-Qalam: 1).
Ayat ini menunjukkan bahwa pena dan tulisan memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Sebab, melalui tulisan, ilmu dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Wahyu Pertama dan Perintah Menulis
Menariknya, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. juga menyinggung soal tulisan. Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-'Alaq:
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥
"Yang mengajar (manusia) dengan pena, mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq: 4-5).
Ayat ini menunjukkan bahwa pena dan tulisan merupakan sarana utama dalam proses pembelajaran. Islam sangat mendorong umatnya untuk mencatat ilmu agar tidak hilang dan dapat diwariskan.
Menulis dalam Urusan Muamalah
Selain untuk mencatat ilmu, Al-Qur’an juga secara spesifik memerintahkan menulis dalam urusan transaksi atau akad. Hal ini tertuang dalam Surah Al-Baqarah:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَا كْتُبُوْهُ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang-piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya." (QS. Al-Baqarah: 282).
Ayat ini menegaskan bahwa menulis bukan hanya sekadar sarana belajar, tetapi juga alat untuk menjaga keadilan dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Menulis sebagai Jihad Intelektual
Menulis dalam Islam bukan hanya tentang mencatat, tetapi juga menjadi bentuk jihad intelektual. Rasulullah saw bersabda:
قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ
"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya." (HR. At-Thabrani).
Hadis ini mengajarkan bahwa ilmu harus didokumentasikan agar tetap hidup dan tidak dilupakan. Oleh karena itu, para ulama terdahulu menulis banyak kitab yang hingga kini masih menjadi rujukan umat Islam.
Maka, Mari Kita Menulis!
Menulis dalam Islam bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi bagian dari ajaran yang memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an dan hadis.
Dari pencatatan ilmu, transaksi ekonomi, hingga penyebaran kebenaran, semua membutuhkan tulisan. Oleh karena itu, mari kita menulis di mana saja dan dalam bentuk apa saja—baik di kertas, buku, media digital, atau platform daring.
Menulis bisa dilakukan di jurnal pribadi, artikel media, blog, hingga media sosial. Yang terpenting adalah menulis untuk kebaikan, menyebarkan ilmu, dan meninggalkan jejak yang bermanfaat bagi sesama.
Jika Anda ingin berkontribusi dalam dakwah dan literasi Islam, menulis di platform seperti Kedungademmu.id bisa menjadi salah satu pilihan. Sebab, tulisan bukan sekadar kata-kata, tetapi juga warisan ilmu dan peradaban.