Ridwan Kamil (www.instagram.com/ridwankamil)

Kedungademmu.id
Dalam Islam, pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Allah Swt. berfirman:

 إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّواْ ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِٱلْعَدْلِ

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil..." (QS. An-Nisa: 58).

Kasus yang melibatkan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang rumahnya digeledah KPK, menjadi sorotan publik. Dalam situasi ini, tanggung jawab moral dan sosial seorang tokoh publik diuji.

Meski ia memilih memberikan pernyataan tertulis, keterbukaan yang lebih luas dapat menjadi kunci menjaga kepercayaan masyarakat.

Sikap jujur dan transparan menjadi cerminan amanah yang diemban. Rasulullah Saw. bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

"Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagai sosok yang selama ini dikenal dekat dengan rakyat, Kang Emil—sapaan arab mantan calon guberur Jakarta pada Pilkada 2024 inimemiliki kesempatan besar untuk menjaga citra baiknya melalui komunikasi yang terbuka.

Dengan menunjukkan sikap jujur, kooperatif, dan proaktif, ia tidak hanya menegakkan prinsip transparansi tetapi juga meneladankan nilai-nilai Islam tentang kejujuran dan tanggung jawab.

Menjaga integritas tidak hanya soal membela diri, tetapi juga memastikan bahwa kepercayaan publik tetap terjaga. Sebab dalam pandangan Islam, kejujuran dan keadilan adalah fondasi utama dalam menghadapi ujian, baik di dunia maupun di hadapan Allah kelak.