Ilustrasi (www.pexels.com)

Kedungademmu.id
Temuan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tentang kecurangan volume minyak goreng merek MinyaKita menjadi pukulan telak bagi dunia usaha.

Di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat selama Ramadan, praktik curang seperti ini benar-benar mencederai rasa keadilan rakyat kecil.

Bagaimana tidak? Minyak yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya 750 hingga 800 mililiter. Itu artinya, rakyat membayar lebih mahal untuk sesuatu yang tak sesuai dengan haknya. Ironisnya, kejadian ini ditemukan justru saat harga kebutuhan pokok melonjak.

Islam dengan tegas melarang praktik curang semacam ini. Allah Swt. berfirman:

 وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ ۝ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (dalam timbangan dan takaran), (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." (QS. Al-Muthaffifin: 1-3).

Kecurangan semacam ini bukan sekadar dosa pribadi, tetapi juga kejahatan sosial yang merugikan banyak orang. Jika dibiarkan, praktik ini bisa menjadi budaya buruk yang merusak kepercayaan publik terhadap dunia usaha.

Rasulullah saw. pun menegaskan bahwa kejujuran dalam berdagang adalah kunci keberkahan. Beliau bersabda:

 التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الْأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ

"Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada di hari kiamat." (HR. Tirmidzi).

Perlu diingat, rezeki yang diperoleh dari hasil curang bukan hanya haram, tetapi juga menghilangkan keberkahan. Bisa jadi uang yang didapat terlihat banyak, tetapi hakikatnya membawa kegelisahan, kerugian, bahkan musibah dalam kehidupan.

Maka, langkah Menteri Amran yang melaporkan produsen nakal ini ke Satgas Pangan dan Bareskrim Polri adalah langkah tepat. Namun, pengawasan tidak boleh berhenti di situ.

Pemerintah harus lebih aktif memastikan setiap bahan pokok yang beredar sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Bagi para pedagang, ini menjadi peringatan penting. Jangan sampai karena ingin meraup untung besar, malah berakhir dengan kerugian di dunia dan akhirat. Sebab, dalam setiap tetes minyak yang berkurang, ada hak rakyat yang terzalimi.

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Jangan kotori bulan suci ini dengan perilaku curang yang hanya akan merusak keberkahan hidup kita sendiri. Mari jadikan kejujuran sebagai prinsip utama dalam berbisnis, agar Allah Swt. melimpahkan rezeki yang halal, berkah, dan menenangkan hati.