![]() |
Ustaz Arif Subeki (Istimewa/Kedungademmu.id) |
Kedungademmu.id—Dalam kehidupan, manusia sering menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ujian hidup hingga gangguan yang tak kasat mata.
Salah satu ikhtiar yang diajarkan Rasulullah saw untuk menghadapi hal ini adalah dengan mengamalkan al-mu’awidzatain—dua surat perlindungan dalam Al-Qur’an, yaitu Surat Al-Falaq dan An-Nas.
Dalam wawancara eksklusif bersama Kedungademmu.id, Ustaz Arif Subeki, dai Muhammadiyah Kedungadem, Bojonegoro menjelaskan bahwa al-mu’awidzatain adalah tameng spiritual yang sangat kuat untuk menjaga diri dari gangguan lahir dan batin.
“Banyak orang mengeluhkan hidupnya terasa berat, bisnis tersendat, karier meredup, atau bahkan mengalami sakit yang sulit disembuhkan. Bisa jadi, semua itu berawal dari kelalaian kita dalam menjaga diri secara spiritual,” ujar Ustaz Arif.
Menurutnya, Rasulullah saw. sendiri tidak pernah melewatkan membaca al-mu’awidzatain di waktu-waktu tertentu, yakni saat matahari terbit, matahari terbenam, setelah salat fardhu, sebelum tidur, dan ketika tubuh merasa lelah atau sakit.
Dalil Keutamaan Al-Mu’awidzatain
Amalan membaca al-mu’awidzatain memiliki dasar yang kuat dalam hadis-hadis shahih.
Pertama, Rasulullah saw. menjadikan al-mu’awidzatain sebagai perlindungan rutin:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Apabila Rasulullah saw hendak tidur, beliau meniup ke kedua telapak tangannya dan membaca ‘Qul Huwallahu Ahad’ (Al-Ikhlas), ‘Qul A’udzu birabbil falaq’ (Al-Falaq), dan ‘Qul A’udzu birabbin nas’ (An-Nas), kemudian beliau mengusapkannya ke seluruh tubuhnya.”
(HR. Bukhari No. 5017, Muslim No. 2192).
Kedua, al-mu’awidzatain lebih utama daripada ruqyah lain.
Rasulullah saw. bersabda:
“Wahai Ibnu ‘Amm, maukah engkau aku ajari dua surat yang paling utama dalam Al-Qur’an?” Aku menjawab, ‘Baik, wahai Rasulullah.’ Lalu beliau mengajarkan kepadaku Al-Mu’awidzatain dan bersabda, ‘Bacalah keduanya setiap kali engkau tidur dan setiap kali bangun tidur.’”
(HR. Abu Dawud No. 1463, dinilai shahih oleh Al-Albani).
Ketiga, membaca al-mu’awidzatain setiap pagi dan sore akan mencukupi perlindungan seorang Muslim.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa membaca ‘Qul Huwallahu Ahad’ (Al-Ikhlas), ‘Qul A’udzu birabbil falaq’ (Al-Falaq), dan ‘Qul A’udzu birabbin nas’ (An-Nas) sebanyak tiga kali di waktu pagi dan sore, maka ia akan dicukupi dari segala sesuatu.”
(HR. Abu Dawud No. 5082, Tirmidzi No. 3575, dinilai shahih oleh Al-Albani).
Perlindungan dari Gangguan Fisik dan Gaib
Dalam kesehariannya berdakwah, Ustaz Arif sering menemui masyarakat yang merasa terkena gangguan sihir atau energi negatif. Ia menegaskan bahwa sebelum mengaitkan masalah dengan hal gaib, seorang Muslim perlu introspeksi diri.
“Jangan buru-buru menyalahkan hal-hal di luar diri kita. Bisa jadi, masalah yang kita alami berasal dari hati yang kotor—mudah marah, iri hati, atau angkuh. Maka, langkah pertama adalah perbanyak istighfar dan mendekat kepada Allah,” jelasnya.
Setelah memperbaiki diri, langkah berikutnya adalah mengamalkan Al-Mu’awidzatain sebagai perlindungan harian.
Banyak kasus di mana seseorang yang istiqamah membaca dua surat ini merasakan perubahan drastis—beban hidup terasa lebih ringan, kesehatan membaik, dan keberkahan dalam usaha meningkat.
Resep Sehat Rasulullah saw.
Menariknya, Ustaz Arif juga mengungkapkan bahwa al-mu’awidzatain bukan hanya berfungsi sebagai perlindungan spiritual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan.
“Ketika kita membaca Al-Falaq dan An-Nas dengan penuh keyakinan, ada efek ketenangan yang luar biasa. Stres berkurang, tidur lebih nyenyak, dan daya tahan tubuh meningkat. Ini adalah bagian dari resep sehat Rasulullah ﷺ,” tambahnya.
Ia pun mengajak seluruh umat Islam untuk tidak menganggap remeh dua surat pendek ini. Dengan menjadikannya amalan rutin, setiap Muslim dapat membangun benteng perlindungan yang kuat, baik secara fisik maupun mental.
Sebagai penutup, Ustaz Arif Subeki menegaskan bahwa menghadapi berbagai ujian hidup membutuhkan kombinasi antara usaha lahir dan batin.
Selain berusaha secara fisik dan rasional, jangan lupa untuk menjaga perlindungan spiritual dengan membaca Al-Mu’awidzatain setiap hari.
“Jangan sampai kita lengah. Ibaratnya, kalau rumah kita selalu dikunci untuk menghindari pencuri, maka hati dan diri kita juga harus diproteksi dengan doa dan ayat-ayat Allah,” tutupnya.
Dengan memahami dan mengamalkan pesan ini, diharapkan umat Islam semakin sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.