![]() |
Ilustrasi (www.freepik.com) |
Kedungademmu.id—Keamanan dan kesejahteraan adalah dua hal yang selalu diharapkan setiap manusia dalam kehidupannya.
Dalam Al-Qur’an, Nabi Ibrahim a.s. pernah memanjatkan doa khusus untuk negerinya, sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 126.
رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ ۚ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلًۭا ثُمَّ أَضْطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: ‘Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.’" (QS. Al-Baqarah: 126).
Makna mendalam dari doa ini menjadi pembahasan menarik dalam wawancara eksklusif Kedungademmu.id bersama Kamijan, seorang pendidik sekaligus Ketua Lazismu Kedungadem, Bojonegoro.
Keamanan: Pondasi Kemakmuran Negeri
Menurut Kamijan, doa Nabi Ibrahim a.s. ini menunjukkan bahwa keamanan adalah faktor utama dalam kehidupan sebuah negeri.
Tanpa keamanan, masyarakat akan sulit menjalankan aktivitas, termasuk dalam beribadah.
"Nabi Ibrahim tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga generasi setelahnya. Keamanan menjadi pondasi bagi kemakmuran. Negeri yang aman akan membuka pintu bagi kesejahteraan dan keberkahan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kamijan mengingatkan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Sikap saling menjaga, menebar kebaikan, dan menjauhi perpecahan adalah bagian dari usaha mewujudkan negeri yang aman dan damai.
Rezeki Melimpah bagi yang Beriman
Selain keamanan, Nabi Ibrahim a.s. juga memohon agar penduduk negerinya diberi kelimpahan rezeki.
Namun, ada syarat penting dalam doa ini—yakni, rezeki tersebut diperuntukkan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir.
"Ini menjadi pengingat bahwa keberkahan rezeki datang bukan hanya dari kerja keras, tetapi juga dari keimanan dan ketakwaan. Allah berjanji akan melimpahkan keberkahan dari langit dan bumi bagi mereka yang bertakwa," kata Kamijan, mengutip QS. Al-A’raf: 96.
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf: 96).
Namun, dalam lanjutan ayatnya, Allah tetap memberikan kesenangan duniawi kepada orang-orang kafir, meskipun hanya sementara.
Setelah itu, mereka akan menghadapi balasan atas perbuatan mereka di akhirat.
Meneladani Doa Nabi Ibrahim
Sebagai umat Islam, Kamijan menekankan pentingnya meneladani doa Nabi Ibrahim ini dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengajak umat Islam untuk senantiasa berdoa kepada Allah agar negeri ini senantiasa aman dan diberkahi rezeki yang halal serta berkah.
"Kita harus berusaha dan berdoa, karena keduanya adalah kunci kehidupan yang seimbang. Jangan hanya mengandalkan usaha tanpa doa, begitu juga sebaliknya. Keamanan dan keberkahan adalah dua hal yang harus kita jaga bersama," pungkasnya.
Kajian ini menjadi bagian dari upaya Kedungademmu.id dalam menghadirkan wawasan keislaman yang mendalam dan berbasis dalil yang kuat.
Ke depan, kajian tafsir akan terus dihadirkan untuk memperkaya pemahaman masyarakat tentang Islam.