(www.unplash.com)

Kedungademmu.id
— Nasab Nabi Muhammad Saw, Nasab Nabi Muhammad Saw terbagi menjadi tiga bagian:

Pertama, Bagian yang disepakati kebenarannya oleh para ahli sirah dan nasab, yaitu sampai Adnan.

Kedua, Bagian yang diperselisihkan, yaitu antara Adnan hingga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Ketiga, Bagian yang dianggap tidak valid, yaitu dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam hingga Nabi Adam ‘alaihissalam.

Nasab yang Disepakati

Muhammad Saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib (Syaibah) bin Hasyim (Amru) bin Abdu Manaf (Al-Mughirah) bin Qushay (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin An-Nadhr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Nasab yang Diperselisihkan

Adnan bin Ud bin Hamaisa bin Salaman bin Aush bin Bauz bin Qimwal bin Ubay bin Awwam bin Nasyid bin Haza bin Baldas bin Yadlaf bin Thabikh bin Jahim bin Nahisy bin Makhy bin Aidh bin Abqar bin Ubaid bin Ad-Da'a bin Hamdan bin Sinbar bin Yatsriby bin Yaluan bin Yalhan bin Arawy bin Aidh bin Daisyan bin Aishar bin Afnad bin Aiham bin Muqshit bin Nahits bin Zarih bin Sumay bin Muzay bin Iwadhah bin Aram bin Qaidar bin Ismail bin Ibrahim ‘alaihissalam.

Nasab yang Diragukan

Ibrahim ‘alaihissalam bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Saru' atau Sarugh bin Ra'u bin Falakh bin Aibar bin Syalakh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh ‘alaihissalam bin Lamk bin Matausyalakh bin Akhnukh (Idris ‘alaihissalam) bin Yard bin Mahla'il bin Qainan bin Yanisya bin Syaits bin Adam ‘alaihissalam.

Keluarga Nabi Muhammad Saw

Keluarga Nabi Muhammad Saw dikenal sebagai Bani Hasyim, dinisbatkan kepada kakeknya, Hasyim bin Abdu Manaf.

Pertama Hasyim (Amru)

Hasyim adalah orang yang bertanggung jawab atas penyediaan air dan makanan bagi para jamaah haji di Makkah. Ia terkenal sebagai pedagang kaya dan terhormat. Dialah yang pertama kali memperkenalkan tradisi memberi roti remuk bercampur kuah kepada jamaah haji serta membuka jalur dagang Quraisy ke Syam di musim dingin dan ke Yaman di musim panas.

Dalam perjalanannya ke Syam, Hasyim singgah di Madinah dan menikahi Salma binti Amru dari Bani Adi bin An-Najjar. Ia meninggal di Palestina sebelum sempat melihat anaknya, Abdul Muththalib, lahir pada tahun 497 M.

Hasyim memiliki empat putra: Asad, Abu Shaifi, Nadhlah, dan Abdul Muththalib, serta lima putri: Asy-Syifa, Khalidah, Dhaifah, Ruqayyah, dan Jannah.

Kedua Abdul Muththalib (Syaibah)

Setelah Hasyim wafat, kepemimpinan Bani Abdul Manaf dipegang oleh saudaranya, Al-Muththalib. Ketika Abdul Muththalib tumbuh dewasa, ia dibawa ke Makkah dan menggantikan pamannya sebagai pemimpin Quraisy. Abdul Muththalib dihormati dan memiliki kedudukan tinggi di masyarakat.

Salah satu peristiwa penting di masanya adalah penggalian kembali sumur Zamzam dan peristiwa Pasukan Gajah yang dipimpin Abrahah.

Ketiga Abdullah

Abdullah adalah ayah Nabi Muhammad ﷺ, anak kesayangan Abdul Muththalib. Ibunya adalah Fathimah binti Amr dari Bani Makhzum.

Ketika Abdul Muththalib bernazar untuk menyembelih salah satu anaknya jika diberi sepuluh putra, undian jatuh pada Abdullah. Namun, ia ditebus dengan seratus ekor unta, yang kemudian menjadi standar diyat (tebusan) dalam hukum Islam.

Abdullah menikahi Aminah binti Wahb dari Bani Zuhrah, salah satu wanita paling terhormat di Quraisy. Tak lama setelah pernikahannya, Abdullah pergi ke Madinah untuk berdagang, tetapi meninggal di sana pada usia 25 tahun. Ia meninggalkan warisan berupa lima ekor unta, beberapa ekor domba, dan seorang budak perempuan bernama Barakah (Ummu Aiman), yang kemudian menjadi pengasuh Rasulullah Saw

Rujukan:
Ar-Rahiq Al-Makhtum: Bahasan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, terbitan Ummul Qura.