Ketua PWM Jawa Timur, Sukadiono dalam Pembukaan Kajian Ramadan 1446 H PWM Jawa Timur (Kedungademmu.id)

Kedungademmu.id
Lebih dari 2.500 peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jawa Timur, pimpinan Majelis dan Lembaga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, menghadiri Kajian Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Acara yang berlangsung pada 8 Ramadan 1446 H atau bertepatan dengan 8 Maret 2025 ini digelar di Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Mengangkat tema Baldah Thayyibah: Refleksi untuk Negeri, kajian ini menggugah kesadaran kolektif tentang visi negeri ideal dalam perspektif Islam.

Dalam sambutan pembuka, Ketua PWM Jawa Timur, Sukadiono, menegaskan bahwa konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur bukan sekadar jargon, melainkan cita-cita besar yang memerlukan perjuangan panjang dan kesungguhan dalam mewujudkannya.

“Al-Qur’an telah memberi kita gambaran tentang negeri Saba—suatu negeri yang gemah ripah loh jinawi, makmur dan penuh keberkahan. Namun, kita harus bertanya, sejauh mana kita menuju ke arah itu?” ujar Sukadiono.

Ia menyoroti bahwa kesejahteraan tidak cukup diukur dari pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga dari kejujuran dalam tata kelola, keadilan dalam hukum, dan keberpihakan terhadap kemaslahatan umat.

Realitas yang dihadapi saat ini menunjukkan bahwa negeri impian itu masih dalam perjalanan panjang. Ketimpangan sosial, ketidakadilan struktural, dan hilangnya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.

Sukadiono menegaskan bahwa membangun baldah thayyibah bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Kajian Ramadan kali ini tidak hanya menjadi ruang refleksi, tetapi juga ajakan untuk bertindak. Setiap individu memiliki peran dalam mewujudkan negeri yang baik—mulai dari etos kerja, integritas dalam kepemimpinan, hingga kepedulian terhadap sesama.

Baldah thayyibah bukan sesuatu yang akan datang dengan sendirinya. Ia harus diupayakan, disusun batu bata demi batu bata, oleh tangan kita sendiri,” pungkas Sukadiono.

Sebagai agenda rutin yang diselenggarakan tiap tahun, Kajian Ramadan PWM Jawa Timur tahun ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan arah perjuangan Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang lebih adil, berkeadaban, dan penuh keberkahan.