![]() |
Ilustrasi (www.unsplash.com) |
Kedungademmu.id—Pada kesempatan ini, redaksi Kedungademmu.id mengadakan kajian eksklusif bersama Kamijan, Ketua Lazismu Kedungadem, Bojonegoro, yang membahas tentang tafsir firman Allah Swt. berikut:
أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدࣰى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Baqarah: 5).
Penjelasan Ayat
Ayat ini merupakan penutup dari rangkaian ciri-ciri orang beriman yang disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 2-4. Allah Swt. menegaskan bahwa mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, menunaikan zakat, beriman kepada kitab Allah Swt., dan meyakini hari akhir akan tetap berada dalam petunjuk yang benar serta menjadi orang-orang yang beruntung.
Makna 'Petunjuk' dalam Ayat Ini
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa frasa "عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمۡ" bermakna mereka berada di atas petunjuk yang terang benderang dari Allah Swt.
Menurut Ibnu Abbas, maksud dari ayat ini adalah bahwa mereka memperoleh nur (cahaya) yang membimbing mereka untuk istiqamah dalam mengikuti ajaran Al-Qur'an. Artinya, Allah Swt. memberikan kepada mereka bimbingan yang membuat keimanan dan amal mereka terus berada di jalur yang lurus.
Ibnu Jarir menambahkan bahwa 'petunjuk' ini mencakup tiga hal utama:
- Nur (cahaya Ilahi) yang menerangi hati.
- Istikamah dalam menjalankan kebenaran.
- Taufik yang memudahkan mereka dalam mengerjakan amal saleh.
Dengan ketiga hal ini, seorang mukmin akan memiliki panduan hidup yang jelas, tidak mudah goyah oleh godaan duniawi, serta mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.
Makna 'Beruntung' dalam Ayat Ini
Frasa "وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ" merujuk pada mereka yang sukses meraih apa yang diharapkan, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Keberuntungan yang dimaksud mencakup: Berhasil meraih pahala dari Allah; dijauhkan dari siksa neraka; dan kekal di surga sebagai bentuk balasan atas iman dan amal saleh mereka.
Ibnu Jarir menegaskan bahwa keberuntungan ini merupakan hasil dari kesabaran dalam beriman, beramal, dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan Allah.
Hikmah dan Pelajaran
Dari ayat ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting:
- Keimanan yang kokoh harus dibangun dengan ilmu yang benar dan konsistensi dalam beramal.
- Petunjuk Allah Swt. adalah karunia yang harus dijaga dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunah Rasulullah saw.
- Kesuksesan sejati bukan hanya diukur dengan pencapaian duniawi, tetapi dengan keselamatan di akhirat.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
"Orang-orang yang membaca dan mengamalkan ayat ini adalah penghuni surga."
Semoga kita semua termasuk golongan yang mendapatkan petunjuk dari Allah dan meraih keberuntungan di dunia dan akhirat.