![]() |
Ilustrasi (www.freepik.com) |
Kedungademmu.id—Bacalah hingga tuntas dan pahami dengan baik!
Setiap Ramadan, umat Islam sering kali bertanya tentang hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa. Salah satu yang kerap menjadi perbincangan adalah hukum mencium istri di siang hari saat berpuasa.
Apakah hal ini diperbolehkan dalam Islam?
Dalam wawancara Kedungademmu.id bersama Ustaz Zainal Abidin, Guru fikih MTs Muhammadiyah 2 Kedungadem, Bojonegoro, dijelaskan bahwa mencium istri di siang hari saat berpuasa tidak secara otomatis membatalkan puasa.
Namun, ada batasan yang perlu diperhatikan.
"Dalam Islam, mencium istri saat berpuasa pada dasarnya diperbolehkan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri," Ustaz Zainal menjelaskan.
Tetapi, lanjutnya, jika dapat menahan diri dan tidak sampai membangkitkan syahwat berlebihan, maka tidak masalah. Tetapi, jika dikhawatirkan menjerumuskan pada hal yang membatalkan puasa, lebih baik dihindari.
Lebih lanjut, ia mengutip hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha yang menyatakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَكَانَ أَمْلَكَكُمْ لِإِرْبِهِ
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium dan bercumbu dengan istrinya saat beliau berpuasa, namun beliau adalah orang yang paling mampu menahan diri." (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurutnya, hukum ini bersifat situasional. Rasulullah pernah mengizinkan orang yang sudah tua mencium istrinya saat berpuasa, tetapi melarang bagi yang masih muda karena dikhawatirkan lebih sulit menahan syahwat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَبَّلْتُ وَأَنَا صَائِمٌ، قَالَ: أَرَأَيْتَ لَوْ مَضْمَضْتَ مِنَ الْمَاءِ وَأَنْتَ صَائِمٌ؟ قُلْتُ: لاَ بَأْسَ بِهِ، قَالَ: فَفِيمَ؟
"Wahai Rasulullah, aku mencium istriku saat berpuasa, apakah itu membatalkan puasaku?" Rasulullah menjawab, 'Bagaimana menurutmu jika engkau berkumur dengan air saat berpuasa?’ Aku menjawab, ‘Tidak masalah.’ Maka Rasulullah berkata, ‘Lalu apa masalahnya dengan mencium istri?’" (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
"Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu. Jadi, bagi yang merasa bahwa hal ini bisa menimbulkan syahwat yang berlebihan, sebaiknya dihindari agar ibadah puasa tetap terjaga kesuciannya," tegasnya.
Ustaz Zainal juga mengingatkan agar umat Islam tidak hanya fokus pada perkara membatalkan puasa atau tidak, tetapi juga bagaimana menjaga kualitas ibadah selama Ramadan.
"Puasa bukan hanya soal tidak makan dan minum, tetapi juga menjaga diri dari segala hal yang bisa mengurangi pahalanya. Maka, kendalikan diri dan utamakan menjaga kesempurnaan ibadah Ramadan," tutupnya.