![]() |
Ilustrasi (www.unsplash.com) |
Kedungademmu.id—Ustaz Mohammad Rojii memberikan sanggahan terhadap tuduhan miring yang sering dilontarkan kepada Rasulullah saw. terkait pernikahannya dengan Aisyah.
Menurutnya, tuduhan tersebut tidak berdasar dan hanya didasarkan pada kebencian terhadap Islam.
“Pernikahan Rasulullah saw. dengan Aisyah bukanlah sesuatu yang aneh pada zamannya. Bahkan, pernikahan di usia muda sudah menjadi tradisi yang umum, baik di Arab maupun di berbagai belahan dunia lainnya, termasuk dalam sejarah Kristen Eropa,” ujar Ustaz Rojii.
Ia mengutip hadis dari Aisyah yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. menikahinya saat ia berusia 6 tahun dan mulai hidup bersama saat usia 9 tahun.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: "تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتٍّ سِنِينَ، وَبَنَى بِي وَأَنَا بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ
Namun, beberapa kajian lain menyebutkan bahwa pernikahan dan kehidupan bersama Nabi saw. terjadi ketika Aisyah berusia lebih dari 9 atau 12 tahun.
Pernikahan Usia Muda dalam Sejarah
Ustaz Rojii juga menyoroti bahwa pernikahan usia muda tidak hanya terjadi dalam Islam, tetapi juga dalam peradaban lain.
“Di Eropa, Raja Richard II dari Inggris menikahi Isabella dari Prancis saat usianya baru 7 tahun. Bahkan dalam hukum kanon Kristen, usia minimal pernikahan ditetapkan 12 tahun untuk perempuan dan 14 tahun untuk laki-laki,” jelasnya.
Di Indonesia sendiri, pernikahan usia muda juga bukan hal baru. Banyak nenek moyang kita, termasuk orang tua dan kakek-nenek kita, menikah di usia yang jauh lebih muda dibandingkan standar saat ini.
Hikmah Pernikahan Nabi saw. dengan Aisyah
Menurut Ustaz Rojii, pernikahan Rasulullah saw. dengan Aisyah memiliki hikmah besar, terutama dalam penyebaran ilmu agama.
Rasulullah saw. bersabda:
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai diriku lebih ia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari No. 32, Muslim No. 33).
“Aisyah adalah satu-satunya istri Nabi Saw yang dinikahi dalam keadaan gadis. Ia menjadi salah satu perawi hadis terbanyak dengan meriwayatkan lebih dari 2.210 hadis, terutama terkait perempuan dan keluarga,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa serangan terhadap pernikahan Nabi Saw sebenarnya adalah upaya untuk merendahkan Islam.
"Ketika mereka tidak bisa menyerang syariat Islam yang sempurna, mereka mencari celah dengan menyerang kehidupan pribadi Rasulullah saw. Ini bukan soal kepedulian terhadap perempuan, tapi kebencian yang dibungkus dengan narasi modern," tegasnya.
Dengan demikian, Ustaz Rojii mengajak umat Islam untuk memahami sejarah dengan adil dan tidak terpengaruh oleh propaganda yang ingin mencemarkan nama baik Rasulullah saw.