![]() |
Ilustrasi (www.freepik.com) |
Kedungademmu.id—Dalam kajian tafsir Ibnu Katsir, ayat "maaliki yaumid din" (مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ) menjadi landasan penting dalam memahami kekuasaan mutlak Allah pada Hari Pembalasan.
Untuk menggali pemahaman lebih dalam, redaksi Kedungademmu.id berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Kamijan, Ketua Lazismu Kedungadem, Bojonegoro, yang juga seorang pendidik serta aktif dalam kajian keislaman.
Makna dan Perbedaan Bacaan "Maliki" dan "Maaliki"
Menurut Kamijan, ayat ini memiliki dua bacaan sahih dalam qiraah:
Pertama, "maliki" (مَلِكِ) yang berarti Raja, menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu.
Kedua, "maaliki" (مَالِكِ) yang berarti Pemilik, menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya pemilik hakiki yang berkuasa atas hari perhitungan.
"Kedua bacaan ini sama-sama benar dan tidak saling bertentangan. Justru, keduanya saling melengkapi. Allah bukan hanya Raja, tetapi juga Pemilik yang mutlak atas kehidupan manusia," jelas Kamijan.
Yaumid Din: Hari di Mana Segalanya Dihisab
Dalam pandangan Ibnu Katsir, "yaumid din" (يَوْمِ الدِّيْنِ) adalah hari ketika seluruh makhluk akan dihisab. Pada hari itu, tidak ada seorang pun yang bisa menghindar dari keadilan Allah.
Allah Swt. Berifirman:
“Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” (QS. Al-Mu’min: 16).
"Ayat ini menegaskan bahwa pada hari itu, tidak ada lagi penguasa selain Allah. Tidak ada raja, presiden, atau siapa pun yang bisa mengelak dari keadilan-Nya," tambahnya.
Sudahkah Kita Bersiap?
Ayat ini juga menjadi peringatan bagi manusia agar selalu mengingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Apa pun yang dimiliki—harta, jabatan, atau kekuasaan—pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan.
"Sering kali kita terlena dengan dunia. Ayat ini mengingatkan bahwa yang paling penting adalah amal kita. Dunia hanya titipan, akhirat adalah tujuan utama," tutup Kamijan.
Pesan utama dari "maaliki yaumid din" adalah bahwa setiap manusia harus menyiapkan bekal terbaiknya untuk kehidupan setelah mati.
Keadilan Allah akan ditegakkan, dan setiap amal, sekecil apa pun, akan diperhitungkan.