Ilustrasi (www.pexels.com)

Kedungademmu.id
Kajian Tafsir Ibnu Tafsir Kedungademmu.id akan membahas secara singkat terkait QS. Al-Baqarah: 7.

Allah Swt. berfirman:

خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَعَلَىٰ سَمۡعِهِمۡۖ وَعَلَىٰٓ أَبۡصَٰرِهِمۡ غِشَٰوَةࣱۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمࣱ

"Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutup. Dan bagi mereka azab yang besar." (QS. Al-Baqarah: 7).

Penjelasan Makna Ayat

Kedungademmu.id menghadirkan penjelasan mendalam tentang ayat ini berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir untuk menambah wawasan keislaman bagi masyarakat.

Pertama, makna "khatama" (خَتَمَ).

Kata خَتَمَ bermakna "mengunci mati."

As-Saddi menjelaskan bahwa Allah mengunci mati hati mereka sehingga tidak bisa menerima kebenaran.

Qatadah menambahkan bahwa ini terjadi karena mereka memilih mengikuti setan. Akibatnya, Allah menutup hati, pendengaran, dan penglihatan mereka dari kebenaran.

Kedua, dosa yang menutup hati.

Mujahid menjelaskan bahwa dosa yang terus dilakukan akan menumpuk dan menutupi hati seseorang hingga ia tak mampu lagi menerima petunjuk.

Ibnu Juraij menyebutkan bahwa dosa yang menumpuk diibaratkan seperti jari-jari yang mengepal erat, hingga menutup hati secara total.

Konsep "Ran", "Tab'", dan "Iqfal"

Para ulama menjelaskan tiga kondisi hati akibat dosa:

"Ran" (ران): Kotoran hati akibat dosa, namun masih bisa dibersihkan dengan taubat.

"Tab’" (طبع): Hati yang tertutup akibat dosa yang berlapis-lapis.

"Iqfal" (إقفال): Tingkatan paling berat, yaitu hati yang terkunci total sehingga sulit menerima kebaikan.

Penjelasan Para Ulama

Ibnu Jarir menegaskan bahwa ayat ini bukan sekadar kiasan, tetapi menunjukkan bahwa Allah benar-benar menutup hati mereka sebagai balasan atas keingkaran yang terus-menerus.

Az-Zamakhsyari berpendapat bahwa menutup hati adalah kezaliman. Namun pandangan ini lemah karena bertentangan dengan ayat lain yang menegaskan bahwa Allah hanya menutup hati mereka setelah mereka menolak kebenaran berulang kali.


Dalil Pendukung

QS. Ash-Shaff: 5.

“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka.”

QS. Al-An'am: 110.

“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.”

Hadis Pendukung

Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya orang mukmin itu apabila berbuat suatu dosa, maka hal itu merupakan noktah hitam pada hatinya. Tetapi jika dia bertobat, maka hatinya akan kembali bersih. Namun jika dosa tersebut terus dilakukan, maka noktah hitam itu akan terus bertambah hingga menutupi seluruh hatinya.” (HR. Tirmidzi dan Nasai).

Pelajaran Penting

Ayat ini mengingatkan bahwa dosa yang terus-menerus dilakukan akan menumpuk hingga hati menjadi keras dan tertutup dari kebenaran. Sikap sombong, menolak nasihat, dan enggan menerima kebenaran adalah tanda-tanda hati yang terkunci.

Untuk menjaga hati tetap bersih dan lembut:
  1. Perbanyak istighfar dan taubat.
  2. Jauhi dosa sekecil apa pun.
  3. Rutin membaca Al-Qur'an agar hati selalu tercerahkan.
  4. Berkumpul dengan orang saleh yang mengingatkan pada kebaikan.
Semoga Allah menjaga hati kita tetap terbuka menerima petunjuk-Nya.