![]() |
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan parlemen Turki (Sumber: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden) |
Presiden Prabowo tiba di gedung parlemen dan disambut langsung oleh Ketua Parlemen Turki. Setelah itu, Presiden menandatangani Book of Honor sebagai penghormatan terhadap institusi legislatif negara sahabat tersebut. Pertemuan bilateral pun dilangsungkan untuk membahas penguatan kerja sama antar lembaga legislatif serta hubungan strategis secara menyeluruh.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh para pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Kepala BNPB Suharyanto, serta sejumlah pejabat lainnya.
Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mempererat kerja sama dan hubungan diplomatik yang berdasarkan prinsip saling menghormati dan menguntungkan kedua negara. Usai pertemuan, Presiden dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan parlemen Turki yang dihadiri oleh para anggota parlemen, korps diplomatik, pejabat pemerintah, pengusaha, hingga diaspora Indonesia di Turki.
Dalam konteks Islam, memperkuat hubungan antarbangsa demi kebaikan bersama merupakan bagian dari prinsip ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."(QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini menegaskan pentingnya membangun hubungan antarbangsa dalam bingkai saling mengenal, bekerja sama, dan menjaga keharmonisan global.