Peletakan batu pertama ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sarana ibadah dan menunjang pembinaan keagamaan bagi para santri. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri unsur PCM Kedungadem, perwakilan pemerintah kecamatan dan desa, serta masyarakat sekitar.
Acara diawali dengan pembacaan basmalah dan lantunan ayat suci Al-Qur'an. Perwakilan Pimpinan MBS Oemar Bin Khattab, H. Sabat, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas dimulainya pembangunan masjid serta apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, khususnya para donatur.
"Alhamdulillah, MBS Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperluas perjuangan dakwah dan pendidikan. InsyaAllah, pondok ini akan terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas bagi umat," ujarnya.
Ketua PCM Kedungadem, H. Bambang Utomo dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan masjid bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga membangun peradaban Islam.
"Man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti berhasil. Prinsip ini pula yang menjadi pegangan Muhammadiyah. Di tengah upaya meningkatkan status klinik menjadi rumah sakit, Muhammadiyah terus bergerak membangun pondok pesantren. Ini menunjukkan semangat juang yang luar biasa," tegasnya.
Beliau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai awal mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat dakwah, serta memperkokoh peran Muhammadiyah di tengah masyarakat.
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Kecamatan dan Desa yang diwakili dalam acara tersebut. Mereka menyampaikan komitmen untuk turut mendukung keberlangsungan pembangunan masjid ini.
Prosesi peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh Ketua PCM Kedungadem, diikuti perwakilan pemerintah kecamatan, desa, majelis PCM, serta tokoh pondok.
Masjid Al-Qolam dirancang bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam. Ke depan, masjid ini akan menjadi pusat pengajian, kajian rutin, pendidikan Al-Qur'an, serta berbagai kegiatan dakwah sosial, baik bagi para santri maupun masyarakat sekitar.