![]() |
Pelatihan budidaya jamur tiram ditengah sesi praktik lapangan di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, (Istimewa/kedungademmu.id) |
Puluhan peserta dari berbagai Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di Kecamatan Mayangan mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Mereka mendapatkan materi lengkap, mulai dari teknik pembibitan, perawatan, hingga strategi pemasaran jamur tiram.
Tofan Tri Nugroho, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang menjadi narasumber, menyampaikan bahwa budidaya jamur tiram merupakan usaha agrikultur yang cocok diterapkan di lingkungan perkotaan karena tidak membutuhkan lahan luas.
“Kami ingin pelatihan ini menjadi pintu masuk bagi warga untuk mengembangkan usaha berbasis lingkungan. Jamur tiram adalah komoditas yang mudah dibudidayakan dan bernilai jual tinggi,” jelas Tofan.
Kegiatan ini juga diisi dengan kunjungan langsung ke tempat budidaya, sehingga peserta bisa melihat dan mempraktikkan prosesnya secara nyata. Selain itu, para peserta juga diajak berdiskusi mengenai peluang usaha kolektif di lingkungan Muhammadiyah.
Wahyu, peserta dari PRM Wiroborang Barat, menyatakan pelatihan ini membuka wawasan baru baginya.
“Kami belajar langsung dari ahlinya. Ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga praktik yang bisa langsung diterapkan di rumah,” katanya.
MPM Muhammadiyah Probolinggo berharap pelatihan ini menjadi langkah awal terbentuknya komunitas usaha jamur tiram yang mandiri, berkelanjutan, dan mampu memperkuat kemandirian ekonomi warga.