Peserta pelatihan Biosaka di PRA Tumbrasanom mempraktikkan langsung proses pembuatan larutan dari rumput dan daun sehat (Istimewa/kedungademmu.id)

Kedungademmu.id
Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Bojonegoro menggelar pelatihan Biosaka di Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro bertempat di halaman SMA Negeri 1 Kedungadem, pada Senin (12/5/3025) Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam mengenalkan praktik pertanian ramah lingkungan kepada masyarakat luas.

Pelatihan tersebut diikuti 35 peserta dan dihadiri oleh Anggota DPRD Bojonegoro Moch Choirul Anam dan Ahmad Suyono, turut hadir dan menyatakan dukungannya terhadap gerakan pertanian sehat dan mandiri.

Biosaka ini bisa menjadi solusi nyata bagi petani. Biayanya murah, bahannya alami, dan tidak merusak tanah,” ungkap Moch Choirul Anam dalam sambutannya.

Sebagai pemateri utama, Ustaz Abdul Rokhim memandu secara langsung proses pembuatan larutan Biosaka. Ia menekankan pentingnya memilih daun dan rumput sehat yang bebas hama sebagai bahan utama. “Biosaka bukanlah pupuk, melainkan larutan alami yang mengandung sinyal kehidupan dari tanaman sehat untuk memperkuat daya tahan tanaman lain,” jelasnya.

Ketua JATAM Bojonegoro, Agus Naim, turut memberikan penjelasan filosofis. Ia menyebutkan bahwa istilah Biosaka berasal dari kata bio yang berarti kehidupan, dan saka yang berarti penopang. “Ini mencerminkan filosofi bahwa alam adalah penopang utama bagi keberlangsungan pertanian,” katanya.

Anggota PRA menyambut pelatihan ini dengan antusias dan langsung mempraktikkan pembuatan larutan Biosaka di lokasi. Ketua PRA Tumbrasanom berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan secara berkala dan diterapkan secara nyata di lahan pertanian warga.