(www.unplash.com)

Oleh: M. Yanzhuril Ghulam Miraza

Kedungademmu.idPertanyaan tentang keberadaan ruh ketika jenazah belum dikuburkan merupakan perkara ghaib yang tidak bisa dijangkau sepenuhnya oleh akal manusia. Hanya Allah subḥānahu wa taʿālā yang mengetahui secara pasti. Namun, berdasarkan penjelasan hadits dan keterangan ulama, kita dapat memperoleh gambaran yang mendalam mengenai fase awal kehidupan setelah kematian.

Pertama Ruh Berpisah dari Jasad Saat Kematian

Ketika seseorang wafat, ruhnya keluar dari jasadnya. Dalam hadits panjang yang diriwayatkan oleh al-Bara’ bin Azib, Rasulullah Saw menggambarkan bagaimana ruh orang beriman keluar dengan lembut dan langsung disambut oleh malaikat yang membawa kafan dan minyak wangi dari surga. Sejak detik itu, ruh telah memasuki fase kehidupan baru yang disebut alam barzakh.

Kedua Ruh Orang Beriman Diangkat ke Langit

Ruh tersebut kemudian diangkat ke langit, dan setiap kali melewati kelompok malaikat, mereka bertanya tentang siapa gerangan ruh yang baik ini. Ruh orang beriman disambut dengan hormat, disebut dengan nama terbaiknya, hingga sampai ke langit ketujuh. Setelah dicatat sebagai penghuni surga, ruh itu dikembalikan ke bumi untuk menjalani fase alam kubur.

Ketiga Ruh Tidak Bergantung pada Proses Penguburan

Penjelasan para ulama, seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, mempertegas bahwa ruh tidak menunggu jasad dikuburkan untuk mengalami nikmat atau azab. Meskipun seseorang tidak sempat dikubur—seperti korban kebakaran, tenggelam, atau dimakan binatang buas—ruh tetap berpisah dari tubuh dan masuk ke dalam alam barzakh. Di alam tersebut, ruh tetap merasakan akibat dari amal perbuatannya, baik berupa kenikmatan maupun siksaan.

Keempat Ruh Kembali untuk Menjawab Pertanyaan Malaikat

Dalam alam barzakh, ruh orang yang telah meninggal akan dikembalikan kepada jasadnya dalam bentuk yang hanya diketahui oleh Allah. Di sanalah ia akan menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, dan siapa nabinya. Allah akan mengokohkan orang-orang beriman agar bisa menjawab dengan benar, sedangkan orang kafir atau munafik akan kebingungan dan tidak mampu menjawab.

Kelima Alam Barzakh adalah Kehidupan Ruhaniyah

Alam barzakh bukanlah tempat fisik semata, melainkan kehidupan ruhani yang tidak bisa dijangkau oleh penglihatan maupun logika manusia. Rasulullah Saw dan para ulama telah menjelaskan bahwa ruh telah berada di alam ini bahkan sebelum proses pemakaman selesai. Karena itu, pemahaman bahwa ruh ‘menunggu’ dikubur sebelum merasakan sesuatu adalah keliru.

Allah pun mengingatkan dalam firman-Nya:

 وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra: 36)

Jadi Setelah seseorang wafat, ruhnya tidak menunggu proses penguburan untuk berpindah ke alam berikutnya. Ruh langsung memasuki alam barzakh, sebuah kehidupan antara dunia dan akhirat yang tidak bisa dijangkau oleh pancaindra manusia. Di sana, ruh akan mengalami fase awal berupa sambutan dari para malaikat jika ia orang beriman, atau perlakuan sebaliknya jika ia orang kafir. Ruh juga akan menghadapi pertanyaan malaikat di alam kubur tentang keimanannya. Semua ini terjadi meskipun jasad belum dikuburkan, sebab kenikmatan dan azab di alam barzakh tidak bergantung pada dikuburkannya jasad. Alam barzakh adalah keadaan ruhani yang bersifat ghaib, dan kita sebagai manusia hanya bisa mengetahuinya sejauh yang dijelaskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka, yang terpenting bagi kita adalah mempersiapkan diri dengan amal saleh untuk menghadapi kehidupan setelah kematian.

Sumber:

IslamQA – tentang perjalanan ruh:
https://islamqa.info/ar/answers/200530

Fatwa Syaikh Bin Baz rahimahullah:
https://binbaz.org.sa/fatwas/15372