![]() |
Para peserta Musyawarah Nasional II Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) berfoto bersama usai sesi pembukaan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jakarta (Istimewa/kedungademmu.id) |
Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Djoni Gunanto yang mewakili IKALUM UMJ serta Hj. Lista Hurustiaty sebagai pembina ASPAI. Hadir pula Roy Nurdin selaku Ketua I ASPAI, pejabat pemerintah daerah, perwakilan Kementerian Pertanian, Sekdis Pertanian Provinsi, Kadisnaker Tangsel, akademisi dari fakultas pertanian, hingga puluhan delegasi anggota ASPAI dari berbagai daerah.
Salah satu agenda utama Munas II adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan mitra strategis dari pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat rantai nilai perangguran, mulai dari riset dan teknologi, peningkatan kualitas bibit, hingga pemasaran produk ke pasar global.
Dalam keterangannya kepada kedungademmu.id, Roy Nurdin menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci untuk mewujudkan swasembada anggur nasional.
“Munas ini bukan sekadar forum musyawarah, melainkan wadah strategis untuk menyatukan visi dan langkah bersama. Dengan riset, inovasi, dan kolaborasi yang tepat, kita optimistis mampu mencapai target swasembada anggur dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional,” ujarnya.
Roy menambahkan bahwa semangat gotong royong harus menjadi fondasi utama.
“Kami yakin, dengan kerja sama antara petani, akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha, Indonesia bisa menjadi pusat produksi anggur unggulan Asia. ASPAI akan terus mendorong inovasi serta membuka peluang investasi bagi sektor perangguran nasional,” tegasnya.
Selain membahas strategi swasembada, Munas II ASPAI juga menghadirkan pemaparan hasil riset terbaru terkait varietas unggulan, teknologi modern dalam budidaya, serta peluang ekspor anggur. Forum ini membuka ruang diskusi produktif, memungkinkan peserta saling bertukar pengalaman sekaligus menyampaikan rekomendasi kebijakan.
Ke depan, ASPAI menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak lahirnya kebijakan strategis yang berpihak kepada petani dan pelaku usaha. Fokus organisasi adalah peningkatan produksi, penguatan kualitas, serta perluasan akses pasar, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, melainkan juga menempatkan Indonesia sebagai pemain penting dalam pasar anggur global.
Terselenggaranya Munas II ASPAI di Jakarta menjadi bukti nyata bahwa komitmen, kolaborasi, dan inovasi adalah kunci menuju masa depan cerah industri anggur Indonesia.