Alumni FKM UMJ menyalurkan beras kepada warga di kawasan Jabodetabek, dalam aksi solidaritas pekanan bertajuk “Warga Bantu Warga”. (Dok. IKALUM FKM UMJ)

Kedungademmu.idGelombang demonstrasi besar yang merebak di berbagai kota belakangan ini melahirkan sebuah slogan yang ramai digaungkan masyarakat: “Warga Bantu Warga, Warga Jaga Warga.” Slogan itu kini tidak berhenti di jalanan.

Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (IKALUM FKM UMJ) mengadopsi semangat tersebut lewat aksi sosial nyata. Mereka menggelar program sedekah beras yang konsisten dilakukan setiap pekan.

Bagi kami, kesehatan masyarakat tidak hanya soal layanan medis. Lebih penting lagi, ketersediaan pangan di rumah warga harus terjamin,” ujar salah satu penggerak IKALUM, Sabtu (31/8/2025).

Sejak beberapa bulan terakhir, alumni FKM UMJ turun langsung menyalurkan beras ke masyarakat yang membutuhkan. Dari gang sempit di Jabodetabek hingga pelosok desa di Lampung, aksi ini dilakukan tanpa henti.

Gerakan tersebut dipandang sebagai bentuk “perlawanan senyap” di tengah situasi sosial-politik yang penuh ketidakpastian. Bukan dengan orasi di jalanan, melainkan dengan memastikan dapur rakyat kecil tetap mengepul.

IKALUM berharap semakin banyak pihak ikut ambil bagian. “Semangat warga bantu warga harus dijaga bersama. Solidaritas hanya akan hidup bila kita semua peduli,” tegas mereka.

Satu karung beras mungkin terlihat kecil, namun bila dikumpulkan bersama, ia menjadi bukti nyata bahwa rakyat tidak sendirian.