Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tengah berorasi di hadapan ratusan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) saat pembukaan Tanwir XXXIII IMM di Universitas Muhammadiyah Malang

Kedungademmu.id
—Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, menyerukan pentingnya peran pemuda dalam membangun kemandirian energi berbasis inovasi. Ajakan tersebut ia sampaikan dalam pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan tema “Energi Kolektif untuk Negeri”.

Dalam orasinya, Bahlil menegaskan bahwa masa depan bangsa terletak pada tangan pemuda yang memiliki visi, keberanian, serta kesiapan untuk mengeksekusi gagasan nyata.

 “IMM adalah kader yang kelak menjadi pemimpin bangsa ini. Jangan hanya berhenti pada wacana, tapi turun tangan untuk mengeksekusi gagasan. Negara ini membutuhkan anak muda yang berani mengambil keputusan,” tegasnya.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua PP Muhammadiyah Dr. Agung Danarto, Penasihat Khusus Presiden Muhadjir Effendy, serta Rektor UMM Nazaruddin Malik
Pembukaan Tanwir ditandai dengan permainan alat musik dawai sebagai simbol kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan kader muda Muhammadiyah dalam membangun “energi kolektif” untuk kemajuan negeri.

Etanol Energi Bersih, dari Jagung dan Singkong

Bahlil juga mengungkapkan arah kebijakan energi nasional yang kini difokuskan pada kemandirian energi dan transisi energi berkelanjutan. Pemerintah, katanya, sedang mengembangkan etanol sebagai bahan bakar alternatif berbasis hasil pertanian.

 “Saya tegaskan, kita tidak bicara soal oplos bensin. Yang kami kembangkan adalah etanol—energi bersih yang bisa dibuat dari jagung dan singkong. Ini langkah nyata agar Indonesia tidak terus bergantung pada impor,” ujarnya.

Menurutnya, etanol mampu menggantikan sebagian kebutuhan bensin sekaligus mengurangi emisi karbon. Ia mencontohkan keberhasilan Brasil dan India dalam mengembangkan industri etanol hingga mampu menekan impor bahan bakar serta meningkatkan ekonomi petani.

Jika Indonesia serius mengembangkan etanol, maka petani akan sejahtera, lapangan kerja bertambah, dan devisa negara terselamatkan,” tambahnya.

Bahlil juga mendorong perguruan tinggi, termasuk UMM dan IMM, untuk memperkuat riset serta inovasi di bidang energi terbarukan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam proses pengembangan energi alternatif yang berpihak pada kepentingan nasional.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan sumber daya manusia unggul, Bahlil memberikan 10 beasiswa bagi kader IMM berprestasi. Ia berharap generasi muda Muhammadiyah menjadi pelopor inovasi yang menggabungkan nilai Islam, nasionalisme, dan teknologi.