Webinar yang bertema “Mendorong Komitmen Pemerintah dalam Mengimplementasikan Kuota 2% Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas” ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran dan komitmen semua pihak dalam mewujudkan dunia kerja yang inklusif dan setara bagi penyandang disabilitas.
“Webinar ini sangat penting bagi kami sebagai lembaga kesejahteraan sosial yang memperhatikan isu disabilitas, khususnya penyandang masalah kesejahteraan sosial. Dengan memahami regulasi serta hak dasar mereka, kita dapat mewujudkan kehidupan yang setara di tengah masyarakat,” tutur Susanto, perwakilan Omah Balam Pacitan.
Kegiatan yang akan digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025, pukul 12.30–14.00 WIB ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, di antaranya Mariana Silitonga, (Koordinator Bidang Tenaga Kerja Disabilitas, Kementerian Ketenagakerjaan RI), Siska Barimbing (Peneliti FITRA), dan Fitria Sari (COO Temu Ide).
Dalam webinar ini, Mariana Silitonga akan menjelaskan kebijakan dan regulasi yang mendukung inklusi penyandang disabilitas di dunia kerja. Sementara itu, Siska Barimbing akan mengulas praktik advokasi anggaran dan kebijakan yang berpihak pada penyandang disabilitas, dan Fitria Sari akan membahas penguatan kapasitas serta inovasi pemberdayaan penyandang disabilitas, khususnya di Kota Baubau.
Peserta dapat mengikuti webinar secara daring melalui Zoom dengan mendaftar di tautan bit.ly/WebinarTemuIdeFITRA atau melalui pemindaian QR code yang tersedia pada poster kegiatan.
Menurut Susanto, partisipasi Omah Balam dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam membuka akses yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh pekerjaan.
“Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga sosial lain untuk turut berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas,” tambahnya.
Inklusi penyandang disabilitas merupakan salah satu langkah penting menuju masyarakat yang adil dan setara. Melalui implementasi kuota 2% pekerjaan bagi penyandang disabilitas, pemerintah menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga negara.
Webinar Inklusi 2025 ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran publik, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif di Indonesia.
.jpg)
