Yazid Mar'i, Wakil Ketua PDM Bojonegoro Bidang Pendidikan (Istimewa/Kedungademmu.id)
 
Kedungademmu.id
Sinergi antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro resmi dimulai pada 30 Agustus 2025. Kolaborasi ini berfokus pada peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah melalui Program Pendampingan Sekolah Unggul di wilayah Bojonegoro.

Program tersebut merupakan bagian dari Center of Excellence (CoE) Manajemen Sekolah Islam Unggul, gagasan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam UMM. Sebanyak 15 mahasiswa CoE PAI UMM diterjunkan ke Bojonegoro untuk melakukan observasi, asesmen, dan pendampingan terhadap sekolah maupun madrasah Muhammadiyah di daerah ini.

Keseriusan program ini tampak dari keterlibatan langsung dosen pembimbing UMM serta kepala sekolah Muhammadiyah berprestasi dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka hadir sebagai mentor yang telah berpengalaman mengubah sekolah yang dulu tergolong “sakit” menjadi lembaga pendidikan unggulan. Kehadiran mereka menjadi energi baru bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah Bojonegoro dalam melakukan akselerasi mutu melalui sistem manajemen sekolah unggul.

Ketua Prodi PAI UMM, Zulfikar Yusuf, M.Pd.I, menjelaskan bahwa pendampingan ini bertujuan membangun sistem manajemen sekolah yang unggul, Islami, dan berkarakter kuat. “Program ini kami rancang untuk memperkuat identitas sekolah Muhammadiyah di tengah tantangan zaman,” ujarnya.

Tahapan Pelaksanaan Program
Pendampingan menuju sekolah unggul dilakukan melalui beberapa tahapan:
Pertama, Observasi Lapangan (30 Agustus–4 September 2025)
Tim gabungan mahasiswa, dosen pembimbing, dan praktisi pendidikan dari Jawa Timur melakukan observasi terhadap 65 lembaga pendidikan Muhammadiyah se-Kabupaten Bojonegoro.

Kedua, Analisis dan Seleksi (5–10 September 2025)
Berdasarkan hasil observasi dan asesmen, tim menentukan lembaga prioritas yang akan mendapatkan pendampingan intensif.

Dari proses tersebut, terpilih empat sekolah dan madrasah Muhammadiyah sebagai sasaran utama tahun ini, yakni: SMP Muhammadiyah 2 Bojonegoro, SMP Muhammadiyah 4 Balen, MTs Muhammadiyah 1 Banjaranyar, dan MI Muhammadiyah 26 Mudung, Kepohbaru.

Fokus Pendampingan di Empat Sekolah
Masing-masing lembaga mendapat pendampingan sesuai potensi dan kebutuhan pengembangannya:

SMP Muhammadiyah 4 Balen
Fokus pada inovasi pembelajaran Bahasa Inggris melalui program Joyful English, FunLish, English Dia-Lo-Gue, dan English Corner.

MI Muhammadiyah 26 Mudung
Menguatkan literasi Al-Qur’an lewat program Tahsin berbasis Participatory Action Research (PAR), pelatihan guru, pengelompokan belajar, serta pembentukan Pojok Literasi Qur’an.

SMP Muhammadiyah 2 Bojonegoro
Mengoptimalkan English Fun Club, mengembangkan konten media sosial berbahasa Inggris, dan memperluas budaya bilingual melalui English Corner.

MTs Muhammadiyah 1 Banjaranyar
Melakukan revitalisasi International Class Program (ICP) dengan pendekatan manajerial POAC, disertai program kreatif seperti One Day One Vocab, Morning Conversation, dan ICP Expo.

Program pendampingan ini akan berlangsung hingga akhir November 2025, dengan evaluasi dan pendampingan lanjutan secara berkala.

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Bojonegoro, Mustajid, menyebut program ini sebagai langkah awal menuju sekolah-sekolah Muhammadiyah yang unggul dan kompetitif. “Kami berharap seluruh lembaga Muhammadiyah di Bojonegoro dapat memperoleh pendampingan menyeluruh dan menjadi sekolah unggul yang Islami serta berprestasi,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua PDM Bojonegoro Bidang Pendidikan, M. Yazid Mar’i, menegaskan pentingnya sinergi ini sebagai upaya mewujudkan tagline pendidikan Muhammadiyah di Bojonegoro: Pendidikan yang Berkemajuan dan Berkeadaban.

“Sebagai langkah awal, kami berharap di setiap kecamatan minimal ada satu sekolah atau madrasah Muhammadiyah yang benar-benar unggul. Dari situ, gerakan ini bisa berkembang lebih luas,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Ketua Prodi PAI UMM Zulfikar Yusuf menegaskan bahwa UMM siap melanjutkan kegiatan serupa setiap tahun sebagai komitmen nyata dalam mendukung kemajuan pendidikan Muhammadiyah di Bojonegoro dan sekitarnya.