Guru-guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kedungadem tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan puncak Milad ke-28 di Taman Wisata Growgoland, Dander, Bojonegoro (Istimewa/kedungademmu.id)

Kedungademmu.idPuncak peringatan Milad Ikatan Guru-Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) ke-28 Pimpinan Cabang Kedungadem berlangsung meriah di Taman Wisata Growgoland, Dander, Kabupaten Bojonegoro. pada Sabtu (1/11/2025).

ini diikuti dengan penuh antusias oleh 48 peserta, yang terdiri atas guru-guru IGABA, perwakilan PCA, PD IGABA, serta dua narasumber dari Penilik Sekolah dan Ketua PCM.

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 dengan senam bersama yang menumbuhkan semangat dan kebersamaan di antara peserta. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembinaan, pengarahan, serta kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai inti kegiatan.

Ketua PC IGABA Kedungadem, Jamila Kholili, dalam sambutannya mengajak seluruh guru untuk menjadi tenaga pendidik yang produktif dan dinamis. “Guru Aisyiyah harus terus berinovasi dan berkontribusi nyata dalam membentuk karakter anak sejak usia dini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua PCA Kedungadem Hj. Samiasih menegaskan bahwa guru harus menjadi teladan bagi peserta didik. “Seorang guru tidak hanya mendidik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui keteladanan dan kepekaan sosial,” katanya.

Sementara itu, Ketua PD IGABA Anjarwati, M.Pd., menekankan pentingnya profesionalitas dalam mendidik anak usia dini. “Guru harus mampu memadukan kompetensi profesional dan spiritual, sehingga pendidikan anak menjadi lebih utuh,” tuturnya.

H. Sapawi, Selaku Penilik TK dan PAUD, juga memberikan pesan agar para guru memiliki kepedulian sosial dan mampu berinteraksi secara baik dengan sesama pendidik maupun lembaga yayasan. “Guru bukan hanya pengajar, tetapi pembentuk karakter anak dan penjaga nilai-nilai sosial di masyarakat,” imbuhnya.

Puncak acara diisi oleh kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (KMD) yang disampaikan oleh Ketua PCM Kedungadem, H. Bambang Utomo. Dalam kajiannya, ia menekankan pentingnya integritas bagi setiap guru Muhammadiyah.

 “Guru berintegritas harus beriman, berakhlak mulia, berwawasan luas, inklusif, memiliki etos kerja tinggi, dan selalu berinovasi,” ujarnya tegas.

H. Bambang juga menambahkan lima kekuatan utama yang harus dimiliki oleh Guru Muhammadiyah, yakni: Pertama Berjiwa ikhlas, kedua Menjadikan mengajar sebagai ladang ibadah, ketiga Memiliki semangat ta’awun (saling menolong), keempat Menjaga ukhuwah (persaudaraan), dan kelima Mengharap ridha Allah SWT dalam setiap langkah.

Kajian tersebut ditutup dengan kutipan ayat Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 125, yang mengingatkan bahwa setiap kader Muhammadiyah, termasuk guru, memiliki kewajiban untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan penuh keikhlasan demi meraih ridha Allah SWT.

Acara ditutup dengan doa kafaratul majelis, kemudian seluruh peserta melanjutkan perjalanan wisata menuju Kayangan Api. Perjalanan dilakukan dengan penuh keceriaan menggunakan kendaraan wisata “TAYO”, menambah kesan kebersamaan dan kegembiraan di akhir kegiatan.