Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang menekankan pentingnya sensitivitas para pemimpin dalam membimbing umat.
“Kami berharap para pemimpin yang lahir dari SKN ini memiliki sensitivitas yang tinggi dalam membimbing umat dan masyarakat,” ujar Haedar.
Haedar menegaskan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah harus berorientasi pada pelayanan dan pengabdian, bukan pada kekuasaan.
“Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, bukan pada kepentingan pribadi,” tambahnya.
Direktur SKN, Abdullah Sumrahadi, menjelaskan bahwa program ini disusun untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya transformasi dalam menghadapi masa depan.
“SKN memberikan ruang bagi para pemimpin muda untuk belajar dari pengalaman tokoh-tokoh nasional, berdiskusi, dan memperluas wawasan kepemimpinan,” tuturnya.
Program SKN yang berlangsung selama 13 hari ini akan menghadirkan sejumlah narasumber nasional, antara lain:
Saldi Isra (Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi)
Bambang Widjojanto (Mantan Wakil Ketua KPK RI)
Arief Budiman (Ketua KPU RI Periode 2017–2021)
Melalui kegiatan ini, LHKP PP Muhammadiyah berharap SKN dapat menjadi wadah kaderisasi pemimpin masa depan yang tangguh, berintegritas, dan responsif terhadap dinamika zaman.
“SKN ini adalah komitmen LHKP PP Muhammadiyah untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan,” ujar Abdullah.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi organisasi lain dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan di lingkungan masing-masing.

