(Ahyar Fauzan)

Oleh: Ahyar Fauzan

Kedungademmu.idLiterasi merupakan kunci penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Melalui literasi, seseorang tidak hanya mampu membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan kemampuan memahami, menganalisis, dan memaknai informasi. Kemampuan tersebut menjadi dasar untuk mengambil keputusan yang tepat dan menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2025 mencapai 66,46% (Metode Keberlanjutan) dan 66,64% (Metode Cakupan DNKI). Angka tersebut menandakan adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola informasi dan keuangan.

Namun, tantangan literasi di Indonesia belum sepenuhnya teratasi. Menurut UNESCO, tingkat literasi umum Indonesia pada tahun 2025 berada pada angka 97,4%, lebih rendah dibandingkan Malaysia (98,4%) dan Singapura (99,3%). Selisih kecil ini menunjukkan bahwa akses dan kualitas pendidikan masih perlu diperkuat, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

Literasi tidak berhenti pada kemampuan akademik, tetapi juga mencakup kemampuan menggunakan pengetahuan untuk memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Banyak penulis, jurnalis, pendidik, dan aktivis di Indonesia yang memanfaatkan literasi sebagai sarana perubahan sosial—memperjuangkan keadilan, kesetaraan, lingkungan, dan hak masyarakat.

Upaya peningkatan literasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

Meningkatkan akses pendidikan melalui pembangunan sekolah, penyediaan buku, dan fasilitas belajar yang memadai.

Meningkatkan kualitas guru agar proses pembelajaran lebih efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Mengadakan kegiatan literasi seperti seminar, lokakarya, klub membaca, dan kampanye kesadaran publik.

Mendukung karya penulis dan jurnalis melalui penghargaan, pelatihan, serta pemberian ruang publikasi.

Menguatkan literasi berarti memberi kesempatan bagi masyarakat untuk tumbuh dan berdaya. Dengan literasi, seseorang dapat bermimpi, merencanakan langkah, serta menghadirkan manfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Mari bersama merajut asa dan tumbuh berdaya melalui literasi. Karena literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi jalan untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah.