(Marsinah Alumni SMA Muhammadiyah Nganjuk)

Kedungademmu.id
—Nama Marsinah kembali menggaung di ruang publik Indonesia. Aktivis buruh perempuan yang gugur dalam perjuangannya memperjuangkan hak dan martabat pekerja ini kini resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Penetapan tersebut menjadi pengakuan negara atas dedikasi, keberanian, dan pengorbanan Marsinah dalam memperjuangkan keadilan bagi para pekerja,(10/11/2025)

Jauh sebelum gelar nasional ini dianugerahkan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Sidang Tanwir Muhammadiyah II di Surabaya pada Desember 1993 telah lebih dulu menetapkan Marsinah sebagai “Pahlawan Pekerja.” Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya membela hak buruh, khususnya terkait tuntutan kenaikan upah, kesetaraan, serta perlindungan terhadap pekerja.

Marsinah lahir dari keluarga sederhana. Ibunya wafat ketika ia masih berusia dua tahun, kemudian diasuh oleh keluarga pamannya. Semangat mandiri telah melekat sejak kecil. Ia menempuh pendidikan hingga SMA Muhammadiyah Nganjuk Pada Tahun 1989 dan dikenal sebagai sosok pekerja keras.

Setelah lulus sekolah, Marsinah langsung bekerja karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah. Di sela aktivitas sebagai buruh pabrik arloji PT CPS Sidoarjo, ia tetap mengembangkan kemampuan diri. Marsinah aktif membaca, berlatih mengetik, mengikuti kursus komputer, dan mempelajari bahasa Inggris. Keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan keinginannya untuk terus belajar.

Puncak perjuangannya terjadi ketika ia turut menuntut kenaikan upah bagi pekerja di tempat ia bekerja. Tuntutan tersebut mendapat penolakan, sehingga memicu tekanan dan ancaman. Tidak lama setelah konflik perburuhan memuncak, Marsinah ditemukan gugur dalam kondisi yang mengenaskan. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam sekaligus menyalakan api perjuangan hak asasi manusia di Indonesia.

Penghargaan terhadap Marsinah terus melekat dari masa ke masa. Ia juga pernah dianugerahi penghargaan “Yap Thiam Hien Human Right Award” oleh Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia di Jakarta sebagai bentuk pengakuan atas keberaniannya memperjuangkan hak pekerja.

Kini, dengan penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, perjuangan dan pengorbanannya tercatat secara resmi dalam sejarah bangsa. Gelar ini tidak hanya mengenang dirinya sebagai buruh yang gugur, tetapi juga sebagai simbol keberanian, keteguhan, dan suara keadilan bagi para pekerja Indonesia.

Marsinah telah menjadi inspirasi lintas generasi — bahwa perjuangan menegakkan martabat manusia adalah tugas mulia yang terus harus dilanjutkan.