(Aris Sudiyanto)

Kisah Aris Sudiyanto, dari Pacitan Menuju Pesisir Barat Lampung

Kedungademmu.id
Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI dan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November menjadi momen untuk mengapresiasi para pendidik yang telah mendedikasikan hidupnya bagi kemajuan pendidikan. Salah satu sosok inspiratif itu adalah Aris Sudiyanto, pemuda asal Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang memilih jalan pengabdian melalui dunia pendidikan hingga ke Pesisir Barat, Lampung.

Lahir pada 18 Juli 1988, Aris menempuh perjalanan panjang sebelum akhirnya menjadi salah satu tokoh pendidikan yang disegani. Pendidikan Sarjana Desain Interior ia selesaikan pada tahun 2006. Kariernya sebagai pendidik dimulai dengan menjadi guru di SMPN 1 Soa Natarandang, Bajawa, NTT pada 2011–2012. Ia kemudian mengajar di SMAN 8 Yogyakarta pada 2015–2017 dan di SMAS Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada 2014–2017.

Tak hanya mengajar, Aris juga pernah mengemban amanah sebagai Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan Lemong periode 2018–2019. Pada tahun 2022, ia meraih gelar Magister Manajemen, sebuah pencapaian yang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas profesional.

Sejak 2014, Aris menjadi guru di SMP Negeri 12 Krui, Pesisir Barat, Lampung. Di daerah perantauan inilah rekam jejak pengabdiannya semakin kuat. Ia aktif di berbagai organisasi, di antaranya sebagai Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pesisir Barat periode 2018–2022 dan Wakil Ketua IGI Provinsi Lampung sejak 2022 hingga sekarang.

Selain itu, Aris terlibat dalam berbagai aktivitas budaya dan pendidikan, antara lain sebagai anggota Dewan Kesenian Pesisir Barat, pengurus Dekranasda Pesisir Barat, serta Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Pesisir Barat. Ia juga dipercaya menjadi dosen luar biasa di Uhamka, STKIP Ponorogo, dan STAI Aminullah Krui.

Dalam enam tahun terakhir, Aris telah menulis tujuh buku, termasuk buku cerita anak yang mengantarkannya meraih Juara 2 Penulis Buku Cerita Anak Tingkat Provinsi Lampung tahun 2023. Ia juga terpilih sebagai Penulis Terbaik Cerita COVID-19 Ikatan Dokter Menulis Indonesia tahun 2020.

Tidak hanya berprestasi, Aris juga konsisten terlibat dalam kegiatan sosial dan pengembangan mutu pendidikan. Ia menjadi fasilitator Pembelajaran Mendalam (deep learning) pada program peningkatan kinerja guru/PMM Pesisir Barat dan menjadi pembicara di berbagai pelatihan kepenulisan serta pendidikan karakter.

Bagi Aris, pendidikan adalah pintu perubahan. Ia memiliki visi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Pesisir Barat serta mendorong generasi muda agar memiliki karakter kuat, kompetensi unggul, dan keberanian untuk bermimpi.

Saya ingin pendidikan tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga menanamkan makna, kesadaran, dan kegembiraan belajar,” ujarnya—sejalan dengan konsep pembelajaran mendalam yang kini banyak digaungkan.

Pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang menekankan pemahaman menyeluruh melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Pendekatan ini membantu peserta didik mengaitkan materi dengan kehidupan nyata, berpikir kritis, serta siap menghadapi tantangan abad ke-21.

Pada momentum Hari Guru Nasional ini, kiprah Aris Sudiyanto menjadi teladan bahwa pengabdian seorang guru tidak dibatasi oleh tempat. Dari Pacitan hingga Pesisir Barat, ia membuktikan bahwa kerja keras dan tekad yang kuat dapat membuka jalan menuju keberhasilan, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat luas.