![]() |
| Para mahasiswa UNPAM Kelompok 17 bersama berfoto bersama seusai sesi diskusi pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) (Istimewa/kedungademmu.id) |
Kegiatan tersebut dipimpin oleh ketua kelompok, Yolanda Putri, bersama anggota Yanuar Arif Ramadhan, M. Faqih Adzkia, Euis Nurlaela, dan M. Arief Wicaksono. Kelompok 18 didampingi oleh para dosen pendamping: Lili Nurlaili, Imas Masria, serta Akhirudin.
Suasana akrab mulai tercipta ketika video “Belanja Apa dengan Rp10.000?” diputar. Tawa para peserta seketika pecah, namun berubah menjadi diskusi kritis ketika mereka menyadari bahwa nominal kecil pun mampu mencerminkan perilaku konsumsi seseorang. Dari sini, percakapan berkembang mengenai bagaimana tren instan, promo digital, dan konten media sosial dapat mempengaruhi keputusan finansial secara tidak sadar.
Antusiasme peserta semakin meningkat saat memasuki sesi literasi digital. Peserta diajak memahami bagaimana tautan, iklan, dan unggahan media sosial dapat membentuk pola pikir maupun kebiasaan belanja. Pembahasan tidak sekadar menyoal penggunaan teknologi, tetapi juga upaya menghindari jebakan konten provokatif, promosi yang menggiring pada kebutuhan semu, hingga pentingnya menjaga keamanan data pribadi.
Perhatian peserta kemudian diarahkan pada pengelolaan keuangan rumah tangga. Diskusi berkembang mengenai bagaimana pengeluaran kecil dapat menumpuk tanpa disadari, bagaimana keinginan sering hadir sebagai kebutuhan, serta bagaimana dunia digital memicu sifat konsumtif. Melalui contoh kasus dan praktik langsung, peserta diajak menyusun anggaran belanja sederhana, mulai dari mencatat pengeluaran hingga menetapkan batas belanja digital.
Diskusi terbuka kemudian menjadi sesi yang paling hidup. Cerita mengenai godaan paylater, flash sale tengah malam, hingga kebiasaan membeli barang hanya karena tren mengalir dengan jujur. Kelompok 18 merespons dengan pendekatan solutif—bahwa perubahan tidak harus drastis, cukup dimulai dengan kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten.
Harapan besar juga disampaikan oleh Ketua Kelompok 18, Yolanda Putri.
“Saya berharap kegiatan pengabdian seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi program yang berkesinambungan, agar manfaatnya semakin luas. Semoga hasil kegiatan ini membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Yolanda juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat agar program pemberdayaan semakin efektif dan tepat sasaran.
Kegiatan PKM ini berhasil menunjukkan bahwa literasi digital dan finansial dapat disampaikan dengan cara yang hangat, menyenangkan, sekaligus berdampak. Dalam era serbacepat dan instan, kemampuan untuk mengelola informasi serta mengatur keuangan menjadi bekal penting bagi masyarakat.
Menjelang penutupan, Kelompok 18 menyampaikan apresiasi kepada Kaprodi Magister Manajemen Pendidikan, Saiful Anwar, atas arahan yang menjadi dasar penting dalam penyusunan program PKM. Penghargaan juga diberikan kepada Pembimbing Akademik, Estiningsih Trihandayani, serta Koordinator PKM, Sri Utaminingsih, atas bimbingan dan dukungan yang memastikan kegiatan berlangsung dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Melalui PKM ini, Kelompok 18 UNPAM membuktikan bahwa penguatan literasi digital dan finansial bukan hanya kebutuhan akademis, tetapi juga kebutuhan hidup yang mendesak di tengah dinamika era modern.

