Para mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan UNPAM Kelompok 20 berfoto bersama seusai sesi diskusi pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) (Istimewa/kedungademmu.id)

Kedungademmu.id—Upaya pemberdayaan masyarakat kembali menggeliat di Kelurahan Ciater, Tangerang Selatan, melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang (UNPAM). Kali ini, giliran Kelompok 20 kelas 01MPDM003 yang menjadi pelaksana utama dengan mengusung tema “Implementasi Manajemen Keluarga untuk Mewujudkan Keluarga Sehat dan Bahagia.”

Kelompok 20 yang beranggotakan Dewi Anggraini, Muhammad Yasir Habibie, Febriyanti, Gusliana, dan Asri Zahrotun Nazibah tampil percaya diri, didampingi tiga dosen pembimbing: Herdi Wisman Jaya, Ersam Mahendrawan, serta Surasni, Kegiatan berlangsung pada (13/112025) dan disambut antusias oleh warga.

Tiga Tantangan Utama Keluarga di Ciater

Dalam pelaksanaannya, Kelompok 20 terlebih dahulu melakukan pemetaan persoalan keluarga di Ciater. Hasilnya, terdapat tiga isu pokok yang dianggap paling memengaruhi ketangguhan keluarga.

Pertama, rendahnya literasi ekonomi rumah tangga yang membuat sebagian keluarga mudah terseret utang bank keliling. Kondisi ini memicu ketidakstabilan ekonomi dan tekanan psikologis berkepanjangan.

Kedua, pola asuh anak dan kebiasaan hidup sehat belum menjadi prioritas utama. Banyak keluarga masih menganggap kesehatan sebagai urusan sekunder, padahal kesejahteraan dimulai dari kondisi fisik dan mental yang sehat.

Ketiga, keterbatasan pemahaman terkait penggunaan teknologi digital secara positif. Minimnya literasi digital membuat keluarga lebih rentan terhadap dampak negatif era digital.

Edukasi Manajemen Keluarga yang Aplikatif

Merespons persoalan tersebut, Kelompok 20 menghadirkan edukasi berbasis manajemen keluarga yang aplikatif dan mudah diterapkan. Materi manajemen keuangan disusun sederhana, mengajak peserta mengenali kebutuhan prioritas, mengatur pemasukan, hingga menghindari utang konsumtif.

Materi pola asuh dan kesehatan juga disampaikan secara dialogis. Warga diberi ruang untuk berbagi pengalaman sehari-hari dan berdiskusi tentang cara membangun komunikasi keluarga yang produktif serta menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat.

Sesi literasi digital membuka wawasan baru bagi peserta. Mereka diajak memahami potensi gawai dan internet sebagai sarana pembelajaran, komunikasi, hingga pekerjaan, sekaligus diingatkan mengenai risiko yang harus dihindari.

Belajar Dua Arah: Warga dan Mahasiswa

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang belajar bagi warga, tetapi juga bagi mahasiswa. Dewi Anggraini menyampaikan bahwa pengalaman masyarakat Ciater memberikan perspektif baru terkait strategi bertahan hidup dan menjaga keharmonisan keluarga di tengah tekanan ekonomi dan sosial.

Terima kasih sedalam-dalamnya kepada Bapak Lurah Ciater, ketua RT/RW, Ketua Puskesmas Ciater, serta para Ibu Kader PKK atas penerimaan yang hangat. Besar harapan kami kegiatan PKM ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat Ciater,” ujar Dewi.

Kolaborasi Kampus dan Masyarakat

PKM Kelompok 20 menegaskan bahwa upaya membangun keluarga sehat dan bahagia bukan sekadar teori, tetapi langkah nyata yang harus didukung semua pihak. Penerapan prinsip manajemen keluarga—mulai dari pengelolaan waktu, keuangan, hingga komunikasi—dinilai mampu memperkuat ketahanan sosial masyarakat.

Menutup kegiatan, Kelompok 20 menyampaikan apresiasi kepada Kaprodi Magister Manajemen PendidikanSaiful Anwar, atas dukungan dan arahannya. Terima kasih juga disampaikan kepada Pembimbing Akademik, Estiningsih Trihandayani, serta Koordinator PKM, Sri Utaminingsih, yang memberikan panduan dan koordinasi intensif sehingga kegiatan berjalan terarah dan bermanfaat.

PKM ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghadirkan perubahan positif yang berkelanjutan, terutama dalam memperkuat manajemen keluarga sebagai fondasi kehidupan sosial.