Hal tersebut disampaikan Agus Naim, Ketua Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Bojonegoro, dalam rangkaian kegiatan sosialisasi Biosaka yang dilaksanakan pada (12/12/2025). Kegiatan ini menjadi terobosan baru karena JATAM Bojonegoro melakukan kunjungan langsung ke Desa Patean, Kabupaten Sumenep, Madura, bersama Muhammad Ansar, Abdul Rokhim, Muh Efendi, Suyuti, dan Robet.
“Biosaka bukan sekadar teknologi pertanian, tetapi juga gerakan kemanusiaan. Kami merasakan sendiri bagaimana teknologi ini mampu menyatukan hati para petani, meskipun sebelumnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki hubungan keluarga,” ujar Agus Naim.
Ia mencontohkan momen saat rombongan JATAM Bojonegoro mengantarkan Muhammad Ansar ke Madura dan tiba pada pukul 02.00 WIB. Meski datang pada waktu dini hari, petani setempat bernama Kurniawan beserta keluarga menyambut rombongan dengan penuh kehangatan dan suka cita.
“Di waktu yang tidak lazim untuk bertamu, kami tetap disambut dengan ramah. Ini bukti nyata bahwa Teknologi SAKA telah menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat antarpelaku pertanian,” tambahnya.
Menurut Agus Naim, Teknologi SAKA tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas tanaman melalui pemanfaatan bahan-bahan alami, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan keselarasan antara manusia dan alam.

