H.Bambang Utomo Menyampaikan Materinya Kepada Para Jamaah Di Musholla At-Taqwa Pakuwon Sumberrejo (Istimewa/kedungademmu.id)

Kedungademmu.idPimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pakuwon Sumberrejo Bojonegoro menggelar kajian dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-113 dengan tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa dalam Teologis Surah Ali Imran Ayat 104.” Kegiatan yang dilaksanakan di Musholla At-Taqwa Pakuwon, (6/12/2025)

Kajian menghadirkan Doktor H. Bambang Utomo (Ketua PCM Kedungadem) sebagai pemateri utama. Dalam penyampaiannya, ia menegaskan bahwa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan PRM Pakuwon sudah mencerminkan wajah dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan. Hal itu tampak melalui santunan anak yatim, pemberian bantuan kepada kaum dhuafa, serta pelayanan pengobatan gratis untuk masyarakat.

Amanah Al-Qur’an dalam Membangun Peradaban

Mengangkat Surah Ali Imran Ayat 104 sebagai landasan, H. Bambang Utomo mengajak jamaah untuk menjadi bagian dari kelompok yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

"Muhammadiyah harus menjadi pelopor kebaikan, bukan pemecah umat. Warga Muhammadiyah harus mengajak, menggerakkan, dan memberi teladan," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa umat Islam harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengkritik tanpa kontribusi.

Enam Prinsip Dakwah Muhammadiyah

Dalam ceramahnya, H. Bambang Utomo memaparkan enam ciri dakwah Muhammadiyah yang relevan sepanjang zaman, yaitu:

Pertama Menyenangkan — dakwah harus menghadirkan kegembiraan dan manfaat.

Kedua Menjunjung kesetaraan — memandang seluruh manusia setara dalam martabat.

Ketiga Menghargai ilmu — termasuk dalam perbedaan ijtihad dan pemahaman.

Keempat Berorientasi pada kemaslahatan umat.

Kelima Berkemajuan — adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi.

Keenam Penuh tanggung jawab — dakwah harus dibuktikan melalui kerja nyata.

Semangat Dakwah Tidak Boleh Padam

Ketua PRM Pakuwon, Moh. Alimin, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemajuan Muhammadiyah bergantung pada konsistensi dakwah, pembinaan kader, dan amal usaha yang bermanfaat bagi masyarakat.

 “Gerakan Muhammadiyah harus terus hidup. Musholla harus makmur, kegiatan dakwah harus berjalan, dan pendidikan harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk implementasi nilai rahmatan lil ‘alamin dalam dakwah Muhammadiyah.