Kegiatan dipimpin oleh Ketua Pelaksana, Syahla Rifa Niawan, serta menghadirkan Okta Asri Naimah, sebagai narasumber utama. Kajian ini mengusung tema “Kenali Obat dengan Cermat untuk Tindakan Cepat dalam Kondisi Siaga Darurat”, sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kesiapan anggota ERDAMS dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan dan kebencanaan.
Kajian Farmakologi ini diselenggarakan oleh Bidang Logistik ERDAMS FKM UMJ sebagai sarana edukatif untuk membekali anggota dengan pemahaman mendasar mengenai pengadaan, penyimpanan, penggunaan, hingga pemusnahan obat yang aman dan sesuai prosedur. Penguatan aspek farmakologi dinilai penting agar setiap tindakan medis di lapangan dapat dilakukan secara tepat guna dan bertanggung jawab.
Materi yang disampaikan meliputi jenis dan golongan obat, perbedaan nama obat dan nama kimia, merek dagang, mekanisme kerja obat dalam tubuh, potensi efek samping, serta aturan penggunaan obat yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi darurat di lapangan. Peserta juga dibekali pemahaman praktis agar mampu meminimalkan risiko kesalahan penggunaan obat saat melakukan pelayanan kesehatan.
Ketua Umum ERDAMS FKM UMJ, Dewi Ghinawati, menyampaikan harapannya agar kajian ini menjadi bekal yang komprehensif bagi seluruh anggota. “Melalui Kajian Farmakologi ini, kami berharap anggota ERDAMS memperoleh pemahaman yang menyeluruh, mulai dari jenis hingga efek samping obat, sehingga setiap tindakan kesehatan yang diberikan dapat dilakukan secara tepat, aman, dan akurat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Pelaksana Syahla Rifa Niawan menegaskan pentingnya kajian ini bagi seluruh anggota ERDAMS. Menurutnya, pemahaman tentang obat tidak hanya sebatas mengenali nama dan kegunaannya, tetapi juga mencakup kandungan sediaan, golongan obat, efek samping, serta tata cara penyimpanan dan pemusnahan obat yang benar. “Kesalahan dalam pengelolaan obat dapat menurunkan efektivitas obat dan berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat. Saya berharap ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini dapat menjadi amal jariyah serta memberikan kontribusi positif bagi ERDAMS FKM UMJ,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan berlangsung secara tertib dan interaktif, dimulai dari registrasi peserta, pembukaan, pelaksanaan pre-test, penyampaian materi dan sesi tanya jawab, praktikum, pelaksanaan post-test, hingga penutupan. Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan, khususnya pada sesi diskusi dan praktikum yang memberikan pengalaman langsung terkait pengelolaan obat di kondisi darurat.
Melalui terselenggaranya Kajian Farmakologi ini, ERDAMS FKM UMJ berharap seluruh anggotanya mampu memahami dan menerapkan prinsip penggunaan serta pengelolaan obat secara benar dan bertanggung jawab. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya anggota agar lebih sigap, profesional, dan siap menghadapi berbagai situasi darurat di lapangan.

