(www.muhammadiyah.or.id)

Kedungademmu.id— KH Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam dan kebangsaan Indonesia. Ia dikenal bukan hanya sebagai ulama, tetapi juga sebagai pendidik, pemikir, dan pembaharu yang meletakkan fondasi penting bagi kemajuan umat. Keteladanan KH Ahmad Dahlan tidak dibangun dari kisah-kisah mitologis, melainkan dari kerja nyata, pemikiran rasional, dan keberpihakan pada kemanusiaan.

Sebagai ulama pembaharu, KH Ahmad Dahlan menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan. Ia memandang pendidikan sebagai sarana strategis untuk membangun peradaban dan mengangkat martabat masyarakat. Melalui pendekatan yang progresif, ia mengembangkan sistem pendidikan Islam yang terstruktur, berbasis kelas, serta memadukan ilmu agama dengan ilmu umum. Gagasan ini menjadi terobosan penting pada masanya dan menandai lahirnya pendidikan Islam modern di Nusantara.

Salah satu keteladanan utama KH Ahmad Dahlan adalah keberaniannya menentang taklid buta. Ia mendorong umat Islam untuk berpikir kritis, kembali kepada Al-Qur’an dan Sunah, serta menggunakan akal sehat dalam memahami ajaran agama. Sikap ini tercermin ketika ia meluruskan arah kiblat Masjid Agung Yogyakarta berdasarkan perhitungan ilmiah, meskipun mendapat penolakan dari sebagian kalangan. Bagi KH Ahmad Dahlan, kebenaran harus ditegakkan dengan ilmu dan kesungguhan.

Perhatian KH Ahmad Dahlan terhadap pendidikan juga mencakup kaum perempuan. Ia meyakini bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membangun masyarakat. Oleh karena itu, ia membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi perempuan, sebuah langkah yang tergolong maju dan visioner pada zamannya. Pandangan ini menegaskan bahwa Islam menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

Keteladanan sosial KH Ahmad Dahlan tampak nyata melalui kepeduliannya terhadap anak yatim dan masyarakat miskin. Ia tidak berhenti pada ceramah atau nasihat, tetapi mengimplementasikan ajaran Al-Ma’un dalam bentuk aksi nyata. Dari sinilah lahir berbagai amal usaha sosial, termasuk pendirian PKU Muhammadiyah, yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

KH Ahmad Dahlan juga dikenal sebagai sosok pemimpin tanpa mitos. Ia tidak pernah mengklaim memiliki pengalaman mistis, mimpi bertemu wali atau nabi, maupun menerima tongkat wasiat dari tokoh legendaris. Kepemimpinannya lahir dari keikhlasan, ketekunan, dan keteladanan hidup. Bahkan setelah wafat, makamnya tetap sederhana, mencerminkan sikap hidupnya yang bersahaja dan jauh dari glorifikasi.

Atas jasa dan pengabdiannya, pemerintah Republik Indonesia menetapkan KH Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional. Penetapan ini bukan sekadar penghargaan simbolis, melainkan pengakuan atas kontribusi besarnya dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial kemasyarakatan.

Keteladanan KH Ahmad Dahlan mengajarkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari kesungguhan kecil yang dilakukan secara konsisten. Ia membuktikan bahwa dakwah tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan nyata yang memberi manfaat bagi umat dan bangsa. Hingga kini, nilai-nilai perjuangannya tetap relevan dan menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat yang berilmu, berakhlak, dan berkemajuan.