Tsabita Fawwaza Memakai Kostum Burung Bersayap Lebar (Istimewa/kedungademmu.id)

Kedungademmu.idKemeriahan Milad ke-113 Muhammadiyah di Pacitan pada akhir pekan lalu meninggalkan kesan mendalam bagi ribuan warga. Ribuan peserta memadati pusat kota dalam rangkaian kegiatan jalan sehat yang berlangsung Pada Minggu (30/11/2025) sebagai wujud syukur atas perjalanan panjang persyarikatan dalam mengabdi kepada umat dan bangsa.

Di tengah lautan peserta, sosok remaja dengan kostum burung bersayap lebar mencuri perhatian publik. Ia adalah Tsabita Fawwaza, siswi SMAN 1 Pacitan, yang didapuk sebagai maskot jalan sehat. Kostum kreatif bernuansa lembut namun mencolok itu menghadirkan warna tersendiri dalam perayaan tahunan tersebut.

Tsabita merupakan cucu dari almarhum Imam Mateni, tokoh perintis PIMDA 148 Tapak Suci (TS) Pacitan. Kehadirannya sebagai maskot tak sekadar estetika, melainkan simbol estafet nilai perjuangan keluarga yang turut membesarkan Muhammadiyah di Pacitan. Ia berjalan mengiringi pasukan drumband MI, melambaikan “sayap” sembari menyapa warga dengan senyum ramah yang menghangatkan suasana.

Pemilihan Tsabita sebagai maskot, menurut Bambang Setyo Utomo, dilakukan bukan hanya karena penampilannya yang memikat, tetapi juga karena makna simbolik yang dibawanya. “Ini adalah pesan keberlanjutan generasi—bahwa dakwah dan budaya positif perlu dirawat dengan kreativitas anak muda,” ujarnya.

Dalam wawancara singkat, Tsabita mengaku bangga sekaligus terharu. “Saya senang bisa ikut memeriahkan dan menjadi bagian kecil dari acara besar ini. Semoga generasi muda makin berani berkreasi dan tetap menjaga nilai-nilai kebaikan,” tuturnya.

Kehadiran Tsabita memberi warna baru pada Milad tahun ini. Sejumlah peserta bahkan berhenti sejenak untuk mengabadikan momen bersamanya, menjadikannya ikon tak resmi yang menambah daya tarik acara. Di sisi lain, para guru dari MIM Gawang Kebonagung Pacitan menyampaikan apresiasi atas penampilan kompak barisan drumband yang mendampingi maskot sepanjang rute jalan sehat.

Mereka menilai kolaborasi antara kreativitas pelajar dan kegiatan organisasi menjadi wahana efektif pembentukan karakter, menumbuhkan rasa percaya diri, kerja sama, dan kepedulian sosial.

Milad Muhammadiyah di Pacitan tahun ini bukan hanya meriah secara visual, tetapi juga sarat pesan edukatif: meneruskan nilai perjuangan, memperkuat kebersamaan lintas generasi, dan membuka ruang kreativitas anak muda. Sayap harapan yang dibentangkan Tsabita menjadi penanda bahwa langkah Muhammadiyah di Pacitan terus bergerak maju dengan energi baru yang menginspirasi.