Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Ibnu Habibi (kanan), bersama Wakil Rektor Universiti Sains Islam Malaysia (USIM),  Sharifudin Md. Shaarani (kiri), usai penandatanganan Letter of Intent (LoI) kerja sama internasional antara kedua institusi di kampus USIM, Malaysia (Istimewa/kedungademmu.id)

Kedungademmu.id—Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro (STITMUBO) kembali menorehkan capaian membanggakan. Kali ini, kampus yang konsisten mengembangkan pendidikan Islam ini resmi menjalin kerja sama internasional dengan Universitas Islam Sains Malaysia (USIM), salah satu perguruan tinggi ternama di Negeri Jiran yang dikenal mengintegrasikan ilmu naqli (wahyu) dan aqli (rasio), (12/6/2025)

Penandatanganan Letter of Intent (LoI) dilakukan dalam kunjungan delegasi STITMUBO ke kampus USIM, menandai dimulainya kolaborasi lintas negara dalam bidang akademik dan pengembangan mahasiswa.

Kerja sama ini difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu:

Pertama Penelitian bersama antar dosen dan mahasiswa,

Kedua Publikasi ilmiah pada jurnal bereputasi internasional,

Ketiga Program pertukaran pelajar bertajuk Student of Change yang menekankan pada kepemimpinan, pengabdian masyarakat, serta penguatan karakter mahasiswa.

Ketua STITMUBO, Ibnu Habibi, menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mewujudkan kampus unggul dan berdaya saing global. “Kami ingin memperluas jejaring internasional dan membuka ruang kolaborasi akademik lintas batas, sebagai bentuk ikhtiar menjawab tantangan zaman,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor USIM, Sharifudin Md. Shaarani, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga pendidikan Islam di kawasan Asia Tenggara guna memperkuat posisi keilmuan Islam dalam ranah global.

Rencananya, STITMUBO dan USIM akan menggelar konferensi ilmiah tahunan serta memperluas kerja sama publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen STITMUBO dalam membangun budaya akademik yang kuat, serta menjadikan institusi sebagai poros keilmuan Islam yang adaptif dan progresif di tengah dinamika global.